Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Para relawan pelestari harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae) yang bergabung dalam TigerHeart Bengkulu memantau perdagangan bagian tubuh satwa langka endemik Sumatera itu lewat media dalam jaringan.

"Berbagai media sosial sangat efektif menjadi saluran bagi penjual dan pembeli bertransaksi, karena itu kami memantau perdagangan bagian tubuh secara `online`," kata Koordinator TigerHeart Bengkulu, Redho Alamsyah, di Bengkulu, Jumat.

Dia menjelaskan perdagangan bagian tubuh satwa langka harimau Sumatera tersebut, seperti kulit, taring, gigi, dan bagian tubuh lain masih ditemukan di media sosial.

Berbagai forum jual beli secara daring menjadi sarana yang pas untuk menawarkan bagian-bagian tubuh satwa terancam punah itu.

"Ada beberapa laman forum jual beli yang sudah kami pantau dan telusuri dan menemukan ada akun yang menawarkan bagian tubuh harimau," ucap dia.

Redho mengatakan bahwa penawaran dan permintaan bagian tubuh menjadi salah satu pemicu menyusutnya populasi harimau di alam liar.

Oleh karena itu, kata dia, upaya memberantas perdagangan bagian tubuh satwa langka menjadi salah satu langkah penting untuk melestarikan spesies harimau yang tersisa di Indonesia itu.

"Perburuan liar juga dipicu adanya permintaan terhadap bagian tubuh satwa harimau," ujar dia.

Selain memantau perdagangan satwa langka dilindungi, TigerHeart Bengkulu yang merupakan organisasi para relawan yang didirikan Forum HarimauKita juga fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk melestarikan harimau Sumatera. ***3***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018