Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengupayakan luas lahan perkebunan karet yang diusulkan mendapatkan program peremajaan atau replanting tanaman karet tidak produktif dari pemerintah provinsi setempat mencapai target yang telah ditetapkan seluas 200 hektare.

"Kami akan terus mengupayakan untuk mencapai terget tersebut. Kami akan gunakan sistem `jemput bola` calon penerima dan calon lokasi program ini," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Budi Yanto di Mukomuko, Selasa.

Kabupaten Mukomuko tahun ini mendapat jatah peremajaan tanaman karet di lahan seluas 200 hektare dari pemerintah provinsi setempat.

Ia menyatakan, saat ini sejumlah kelompok tani di daerah itu telah mengusulkan peremajaan lahan perkebunan karet di lahan seluas 20 hektare.

Menurutnya, luas lahan perkebunan karet yang diusulkan untuk mendapat program peremajaan tanaan karet dari pemerintah provinsi setempat masih sedikit.

Untuk itu, ia menyatakan, pihaknya menggunakan sistem "jemput bola" untuk memberikan pemahaman tentang program ini kepada kelompok tani di daerah tersebut.

Karena, katanya, ada kekhawatiran sebagian petani setelah pohon karetnya ditumbang dan diganti dengan bibit karet unggul akan muncul gulma yang dapat merusak tanaman karet.

Ia menerangkan, pemerintah provinsi memberikan bantuan, baik bibit karet, pupuk termasuk fungsida untuk pengendalian gulma yang merusak tanaman karet.

Menurutnya, instansinya perlu menyampaikannya kepada petani agar tidak muncul kekhawatiran kegiatan peremajaan tanaman karet merugikan petani setempat.

Baca juga: Distan Mukomuko sosialisasikan program peremajaan karet

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018