Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu menginformasikan bahwa masyarakat tetap dapat memilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 walaupun belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.
"Yang kami tekankan itu, tidak perlu khawatir kalau belum memegang KTP elektronik asal sudah berusia di atas 17 tahun, dapat hak memilih," kata Kepala Dinas Dukcapil Kota Bengkulu Sudarto di Bengkulu, Senin.
Dukcapil Kota Bengkulu menginformasikan hal tersebut guna memberikan pemahaman bagi masyarakat sehingga informasi ini mampu menjadi penangkal jika ada yang berniat menyebarkan berita hoax tentang kehilangan hak pilih bagi yang belum memiliki KTP elektronik.
Apalagi lanjut Sudarto masih banyak warga setempat yang belum memiliki KTP elektronik karena belum rampungnya penunggalan data kependuduan sebagian masyarakat, serta sebagian lagi dalam daftar antre pencetakan.
Yang terpenting, menurut dia, jika masyarakat tercatat dalam data kependuduan Dukcapil Kota Bengkulu, mereka dipastikan dapat memilih.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah, bahwa seluruh masyarakat sesuai data pemilih potensial setempat sudah masuk daftar pemilih sementara (DPS).
"Jika ada yang belum, segera lapor ke PPS, ini waktunya, jadi nanti pas hari pemilihan tidak ada lagi komplain," ujarnya.
Selain pemutakhiran data pemilih, saat ini Pilkada Bengkulu juga sudah memasuki tahapan kampanye pasangan calon. Pada 12 Februari 2018 lalu, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali Kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusung oleh PAN, Gerindra, dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza diusung Golkar, PDIP, dan Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Yang kami tekankan itu, tidak perlu khawatir kalau belum memegang KTP elektronik asal sudah berusia di atas 17 tahun, dapat hak memilih," kata Kepala Dinas Dukcapil Kota Bengkulu Sudarto di Bengkulu, Senin.
Dukcapil Kota Bengkulu menginformasikan hal tersebut guna memberikan pemahaman bagi masyarakat sehingga informasi ini mampu menjadi penangkal jika ada yang berniat menyebarkan berita hoax tentang kehilangan hak pilih bagi yang belum memiliki KTP elektronik.
Apalagi lanjut Sudarto masih banyak warga setempat yang belum memiliki KTP elektronik karena belum rampungnya penunggalan data kependuduan sebagian masyarakat, serta sebagian lagi dalam daftar antre pencetakan.
Yang terpenting, menurut dia, jika masyarakat tercatat dalam data kependuduan Dukcapil Kota Bengkulu, mereka dipastikan dapat memilih.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah, bahwa seluruh masyarakat sesuai data pemilih potensial setempat sudah masuk daftar pemilih sementara (DPS).
"Jika ada yang belum, segera lapor ke PPS, ini waktunya, jadi nanti pas hari pemilihan tidak ada lagi komplain," ujarnya.
Selain pemutakhiran data pemilih, saat ini Pilkada Bengkulu juga sudah memasuki tahapan kampanye pasangan calon. Pada 12 Februari 2018 lalu, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali Kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusung oleh PAN, Gerindra, dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza diusung Golkar, PDIP, dan Hanura.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018