Padang (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat terus melakukan inovasi dalam pengembangan sektor pariwisata, salah satunya dengan melengkapi objek wisata Kandi dengan taman kupu-kupu.

"Libur pada Lebaran 1433 Hijriah taman kupu-kupu di kawasan objek wisata Kandi sudah dibuka dan dapat dinikmati para pengunjung nantinya," kata Wali Kota Sawahlunto, Amran Nur kepada ANTARA di Sawahlunto, Minggu.

Taman kupu-kupu yang dikembangkan pada kawasan obyek wisata Kandi, tambah dia, setelah Lebaran mendatang akan dibenahi lebih menarik lagi.

Jadi, melalui inovasi-inovasi untuk melengkapi kawasan wisata di kota tambang itu, diharapkan semakin menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung.

Amran menyebutkan, melihat dari perkembangan kunjungan selama ini didominasi wisatawan domestik luar Sumatera Barat, seperti dari Riau, Jambi dan Bengkulu serta provinsi lainnya.

Kini objek wisata yang menjadi andalan kota arang ini, masih tempat pemandian "water boom" di pinggiran jalan lintas Sumatra dan obyek wisata Kandi.

Objek wisata Kandi telah dilengkapi tempat permainan anak-anak dan kebun binatang, sekarang hadir taman pupuk yang dapat dinikmati bagi pengunjung.    

Kota Sawahlunto, meski sebagai daerah bekas tambang kini telah berubah menjadi daerah tujuan wisata bagi pengunjung saat datang ke Sumbar.

Ia mengatakan, persiapan menyongsong kunjungan wisatawan pada libur Lebaran nanti, pihaknya akan menyiapkan arus lalu lintas dan keamanan yang baik terhadap para wisatawan.

Pihaknya setiap kesempatan selalu menyampaikan dan menyosialisasikan ke masyarakat untuk selalu menunjukan sikap ramah terhadap semua pengunjung yang datang ke Sawahlunto.

Sikap ramah yang diperlihatkan masyarakat, tambahnya, tentu akan membangun kesan positif sehingga tak pernah bosan untuk datang ke Sawahlunto.

"Pendapatan dari sisi sektor pariwisata terus menunjukan konstribusi terhadap PAD Sawahlunto dan diharapkan setiap tahun terus meningkat," katanya.

Sawahlunto selain memiliki potensi wisata alam, juga memiliki obyek sejarah terowongan peninggalan Kolonial Belanda dan bangunan lama serta lainnya.

Kampung kelahiran tokoh Nasional Muhammad Yamin itu, kini ruas jalannya semakin baik karena sebagian telah dibangun jalur dua yang disertai rambu-rambu penunjuk arah lokasi obyek wisata sehingga memudahkan bagi pengunjung. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012