Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Warga sejumlah desa di Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menghentikan panen buah tanaman kelapa sawit akibat harga yang terus merosot di tingkat petani hingga Rp500 per kilogram.

"Harga terus merosot dan pengepul juga menghentikan pengambilan sawit karena antrean di pabrik sampai empat hari," kata Antoni, warga Desa Pasar Seluma, Senin.

Ia mengatakan para petani mengeluhkan penurunan harga buah sawit sejak sebulan terakhir.

Sebelum Hari Raya Idul Fitri tandan buah segar dijual Rp800 per kilogram dan kini menurun hingga Rp500 per kilogram.

Sementara itu pedagang pengumpul sawit, Andy Wijaya mengatakan sudah menghentikan pembelian dari petani karena antrean panjang di pabrik mencapai empat hari empat malam.

"Saat ini saja buah sudah menumpuk di tempat pengumpulan sementara, belum dibawa ke pabrik," ucapnya.

Andy menambahkan bahwa harga buah sawit yang diterima di tingkat pabrik seharga Rp900 per kilogram.

Umumnya kata dia, buah sawit dari wilayah itu dijual ke pabrik pengolah minyak sawit mentah di Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Sekarang antrean mobil pengangkut sawit di pabrik sangat panjang bahkan menunggu berhari-hari," ucapnya.

Kabupaten Seluma bersama lima kabupaten lainnya yakni Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Mukomuko, dan Kaur merupakan penghasil komoditas sawit di Provinsi Bengkulu.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018