Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan membangun fasilitas pengolahan sampah organik di kawasan Pasar Tradisional Kutau dan Kelurahan Kota Medan agar limbah itu lebih bermanfaat saat menjadi pupuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Selatan Erwin Muchsin di Manna, Selasa, mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah itu merupakan bantuan Kementerian PUPR dengan anggaran Rp500 juta.
"Tempat pengolahan sampah organik ini diharapkan mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPA Kayu Aghau," katanya.
Erwin mengungkapkan, pihaknya juga akan mengembangkan bank sampah yang bersinergi dengan fasilitas pengolahan sampah organik. Sementara untuk sampah anorganik akan dikirim ke tempat pembuangan akhir.
"Sampah organik akan diolah menjadi kompos sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi dan pertanian," ucapnya.
Dia mengemukakan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos maupun energi terbarukan merupakan komitmen bersama dalam merawat dan menjaga keasrian lingkungan.
Dalam sehari, volume sampah yang dibuang ke TPA Kayu Aghau mencapai 36 ton dengan presentase 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.
"Pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dapat menjadi solusi alternatif guna meminimalisasi volume sampah yang ada di Bengkulu Selatan," jelasnya.
Erwin berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurangi limbah sampah, terutama plastik yang sulit diurai mikroorganisme dalam tanah dan air.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Selatan Erwin Muchsin di Manna, Selasa, mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah itu merupakan bantuan Kementerian PUPR dengan anggaran Rp500 juta.
"Tempat pengolahan sampah organik ini diharapkan mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPA Kayu Aghau," katanya.
Erwin mengungkapkan, pihaknya juga akan mengembangkan bank sampah yang bersinergi dengan fasilitas pengolahan sampah organik. Sementara untuk sampah anorganik akan dikirim ke tempat pembuangan akhir.
"Sampah organik akan diolah menjadi kompos sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi dan pertanian," ucapnya.
Dia mengemukakan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos maupun energi terbarukan merupakan komitmen bersama dalam merawat dan menjaga keasrian lingkungan.
Dalam sehari, volume sampah yang dibuang ke TPA Kayu Aghau mencapai 36 ton dengan presentase 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.
"Pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dapat menjadi solusi alternatif guna meminimalisasi volume sampah yang ada di Bengkulu Selatan," jelasnya.
Erwin berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurangi limbah sampah, terutama plastik yang sulit diurai mikroorganisme dalam tanah dan air.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018