Bengkulu (Antaranews Bengkulu) – Kelompok mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Bengkulu mengolah biji durian yang selama ini terbuang tanpa nilai tambah menjadi kerupuk gurih dan enak.
“Biji durian diolah menjadi tepung yang menjadi bahan baku kerupuk biji durian,” kata peserta KKN Desa Durian Lebar, Triwulan di Bengkulu, Rabu.
Saat “KKN Unib Expo” yang digelar di lingkungan kampus Universitas Bengkulu (Unib), Triwulan mengatakan sumber bahan baku berupa biji durian sangat berlimpah di desa yang masuk dalam Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu itu.
Selama ini, biji durian tersebut hanya dibuang dan dianggap sebagai limbah tanpa ada upaya pengolahan.
Baca juga: Mahasiswa Bengkulu olah biji durian jadi susu bergizi
Kondisi ini melatarbelakangi inovasi yang dilakukan mahasiswa dengan mengolah biji durian menjadi produk bernilai tambah yaitu kerupuk yang dijual dengan harga terjangkau Rp3.000 per kemasan.
Cara pembuatan lanjut mahasiswa jurusan pendidikan usia dini (PAUD) ini cukup sederhana. Pertama, biji durian terlebih dahulu direndam dengan air kapur sirih yang berguna untuk membuang lendir pada durian. Kemudian biji durian dikukus lalu diblender.
Berikutnya biji durian disaring hingga menghasilkan tepung biji durian lalu dicampur dengan sagu. Campuran sagu dan tepung biji durian tersebut menjadi bahan utama pembuatan kerupuk.
“Awal kami perkenalkan ke masyarakat, mereka agak ragu dan beranggapan biji ini berbahaya karena belum pernah diolah sebelumnya,” ujarnya.
Setelah dijelaskan bahwa taka da kandungan zat berbahaya dalam makanan itu maka masyarakat pun menerima dan mau mengkonsumsi produk itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
“Biji durian diolah menjadi tepung yang menjadi bahan baku kerupuk biji durian,” kata peserta KKN Desa Durian Lebar, Triwulan di Bengkulu, Rabu.
Saat “KKN Unib Expo” yang digelar di lingkungan kampus Universitas Bengkulu (Unib), Triwulan mengatakan sumber bahan baku berupa biji durian sangat berlimpah di desa yang masuk dalam Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu itu.
Selama ini, biji durian tersebut hanya dibuang dan dianggap sebagai limbah tanpa ada upaya pengolahan.
Baca juga: Mahasiswa Bengkulu olah biji durian jadi susu bergizi
Kondisi ini melatarbelakangi inovasi yang dilakukan mahasiswa dengan mengolah biji durian menjadi produk bernilai tambah yaitu kerupuk yang dijual dengan harga terjangkau Rp3.000 per kemasan.
Cara pembuatan lanjut mahasiswa jurusan pendidikan usia dini (PAUD) ini cukup sederhana. Pertama, biji durian terlebih dahulu direndam dengan air kapur sirih yang berguna untuk membuang lendir pada durian. Kemudian biji durian dikukus lalu diblender.
Berikutnya biji durian disaring hingga menghasilkan tepung biji durian lalu dicampur dengan sagu. Campuran sagu dan tepung biji durian tersebut menjadi bahan utama pembuatan kerupuk.
“Awal kami perkenalkan ke masyarakat, mereka agak ragu dan beranggapan biji ini berbahaya karena belum pernah diolah sebelumnya,” ujarnya.
Setelah dijelaskan bahwa taka da kandungan zat berbahaya dalam makanan itu maka masyarakat pun menerima dan mau mengkonsumsi produk itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018