Rejang Lebong (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengklaim angka anak putus sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat di daerah itu hanya berkisar 2,8 persen.

Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Tarsisius Samuji di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah anak putus sekolah tersebut diketahui dari pendataan yang mereka lakukan belum lama ini, di mana faktor penyebabnya karena permasalahan dalam keluarga, faktor ekonomi dan lainnya.

"Angka anak putus sekolah di Rejang Lebong saat ini masih di bawah 3 persen, tepatnya 2,8 persen dari jumlah anak sekolah sebanyak 60.000 siswa mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat," katanya.

Kalangan anak putus sekolah yang jika diurai lebih dari 1.600 orang tersebut, tersebar dalam 156 desa dan kelurahan pada 15 kecamatan di Rejang Lebong.

Banyaknya anak yang putus sekolah ini telah menjadi perhatian serius Pemkab Rejang Lebong, mengingat saat ini pemerintah sudah menjamin pendidikan dengan menyediakan anggaran yang cukup besar melalui program sekolah gratis.

Untuk menekan angka putus sekolah ini salah satunya adalah kasus dua anak yang putus sekolah di Desa Kampung Baru, Kecamatan Selupu Rejang, dengan merencanakan pembentukan kader pendidikan di tingkat desa dan kelurahan sehingga bisa memantau anak putus sekolah.

"Kami masih terbatas dengan jumlah personel guna mengawasinya di lapangan, kita rencanakan pembentukan kader pendidikan di tingkat desa dan kelurahan, di mana payung hukumnya nanti berupa Perbup," katanya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019