Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu mencatat kasus flu burung atau H5N1 di daerah itu pada 2011 menurun bila dibandingkan pada 2010.
"Pada 2011 dari 26 kelurahan terdapat 19 kelurahan yang ditemukan penularan virus flu burung dan tujuh hanya dugaan dengan jumlah unggas yang mati 419 ekor serta dimusnahkan sebanyak 69 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Bengkulu, Arif Gunadi kepada antarabengkulu.com, Selasa.
Sedangkan pada 2010 dari 38 kelurahan terdapat 20 kelurahan yang ditemukan penularan flu burung dan 18 kelurahan hanya sebatas dugaan dengan jumlah yang mati 584 ekor dan dimusnahkan 106 ekor.
Kasus penularan flu burung pada 2011 tersebut ditemukan pada seluruh kecamatan yang ada di Kota Bengkulu dengan jumlah unggas yang paling banyak mati ditemukan di Kecamatan Gading Cempaka 183 ekor dan dimusnahkan 34 ekor.
"Untuk mencegah semakin berkembangnya virus flu burung di Kota Bengkulu tersebut kami telah berupaya menyemprotkan desinfektan dan melakukan sosialisai pada seluruh kelurahan baik yang tertular maupun masih dalam dugaan tertular virus tersebut," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kota Bengkulu Hauliantua Pohan menjelaskan, flu burung merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat membunuh seluruh ternak unggas, menyebar dengan cepat ke areal peternakan lain dan dapat pula menyebabkan sakit hingga kematian pada manusia.
"Ciri unggas terjangkit flu burung seperti sesak napas, lalu muka, jengger dan otot dada berwarna kebiruan, kepala bengkak, kaki dan cakar berwarna merah seperti dikerok, diare, keluar lendir dari mulut dan hidung, mati mendadak serta tingkat kematian yang tinggi. Jika menemukan hal tersebut segera laporkan kepada kami atau mantri hewan," katanya.
Agar ternak unggas tidak terjangkit flu burung terutama pada musim hujan ia meminta kepada warga untuk menjaga kebersihan kandang, menghindari kelembaban yang tinggi pada kandang dan menyemprotkan desinfektan yang telah disediakan Distanak Kota Bengkulu.
Sedangkan bagi warga agar tidak terkena flu burung hendaknya selalu mencuci tangan dengan sabun dan air terutama sebelum dan setelah menangani unggas dan produk unggas, jangan menyembelih, memakan atau menjual unggas sakit, memasak unggas dan produk unggas hingga matang sebelum dikonsumsi.
Kemudian, menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin,jangan membiarkan orang lanjut usia dan orang sakit melakukan kontak dengan ayam sakit serta menyapu rumah dan sekitarnya setiap hari untuk menjaga agar rumah, kandang ayam dan sekitarnya bersih dari kotoran ternak.(MHE)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Pada 2011 dari 26 kelurahan terdapat 19 kelurahan yang ditemukan penularan virus flu burung dan tujuh hanya dugaan dengan jumlah unggas yang mati 419 ekor serta dimusnahkan sebanyak 69 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Bengkulu, Arif Gunadi kepada antarabengkulu.com, Selasa.
Sedangkan pada 2010 dari 38 kelurahan terdapat 20 kelurahan yang ditemukan penularan flu burung dan 18 kelurahan hanya sebatas dugaan dengan jumlah yang mati 584 ekor dan dimusnahkan 106 ekor.
Kasus penularan flu burung pada 2011 tersebut ditemukan pada seluruh kecamatan yang ada di Kota Bengkulu dengan jumlah unggas yang paling banyak mati ditemukan di Kecamatan Gading Cempaka 183 ekor dan dimusnahkan 34 ekor.
"Untuk mencegah semakin berkembangnya virus flu burung di Kota Bengkulu tersebut kami telah berupaya menyemprotkan desinfektan dan melakukan sosialisai pada seluruh kelurahan baik yang tertular maupun masih dalam dugaan tertular virus tersebut," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kota Bengkulu Hauliantua Pohan menjelaskan, flu burung merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat membunuh seluruh ternak unggas, menyebar dengan cepat ke areal peternakan lain dan dapat pula menyebabkan sakit hingga kematian pada manusia.
"Ciri unggas terjangkit flu burung seperti sesak napas, lalu muka, jengger dan otot dada berwarna kebiruan, kepala bengkak, kaki dan cakar berwarna merah seperti dikerok, diare, keluar lendir dari mulut dan hidung, mati mendadak serta tingkat kematian yang tinggi. Jika menemukan hal tersebut segera laporkan kepada kami atau mantri hewan," katanya.
Agar ternak unggas tidak terjangkit flu burung terutama pada musim hujan ia meminta kepada warga untuk menjaga kebersihan kandang, menghindari kelembaban yang tinggi pada kandang dan menyemprotkan desinfektan yang telah disediakan Distanak Kota Bengkulu.
Sedangkan bagi warga agar tidak terkena flu burung hendaknya selalu mencuci tangan dengan sabun dan air terutama sebelum dan setelah menangani unggas dan produk unggas, jangan menyembelih, memakan atau menjual unggas sakit, memasak unggas dan produk unggas hingga matang sebelum dikonsumsi.
Kemudian, menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin,jangan membiarkan orang lanjut usia dan orang sakit melakukan kontak dengan ayam sakit serta menyapu rumah dan sekitarnya setiap hari untuk menjaga agar rumah, kandang ayam dan sekitarnya bersih dari kotoran ternak.(MHE)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012