Bengkulu (ANTARA) - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menyebutkan Provinsi Bengkulu mampu menumbuhkan 1.330 hektare hutan baru pada tahun 2024.
"Hutan Bengkulu itu tumbuh 1.330 hektare, sehingga laju deforestasinya hanya 1.155 hektare pada 2024. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 2023 yang laju deforestasinya mencapai 8.306 hektare," kata Manajer Program Komunikasi dan Informasi KKI Warsi Rudi Syaf dalam keterangannya di Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan pertumbuhan tercatat pada 5 dari 10 pembagian kawasan hutan menurut fungsinya. Pertumbuhan tertinggi tercatat terjadi pada kawasan hutan lindung yang tumbuh sebesar 611 hektare.
Kemudian pertumbuhan tertinggi lainnya tercatat pada fungsi kawasan area peruntukan lain (APL) yang tumbuh sebesar 428 hektare, disusul taman nasional sebesar 119 hektare.
Selanjutnya cagar alam Bengkulu tumbuh hutan baru sebesar 41 hektare dan taman baru sebesar 60 hektare. Kawasan tahura dan hutan produksi konversi mampu bertahan tanpa terjadi deforestasi.
"Ada peran masyarakat yang mulai melihat rumah konteksnya itu agroforestri yang mempunyai nilai ekonomis sehingga mengembangkan itu dan akhirnya tutupannya bertambah tetapi ekonomi tetap mereka dapatkan," kata dia.
Hanya saja, menurut dia, hutan produksi terbatas, hutan produksi, dan taman wisata alam dj Bengkulu pada 2024 masih tercatat kehilangan tutupan kawasan hutan.
Oleh karena itu, KKI Warsi tetap memberikan rekomendasi agar laju kehilangan hutan Bengkulu bisa ditahan dan provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu tidak kembali kehilangan wilayah hutan di masa depan.
Menurut dia, Bengkulu dan seluruh elemen mesti memperbaiki tata kelola kehutanan, pemenuhan hak dan membuka akses masyarakat mengelola hutan, kemudian sinkronisasi dan kolaborasi para pihak dalam upaya menurunkan emisi.
"Bengkulu juga mesti mengembangkan inisiatif pembangunan rendah emisi, mengembangkan ekonomi alternatif berbasis potensi lokal yang kreatif dan inovatif, memperkuat kelembagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat pengelola hutan, serta membangun kesadaran bersama untuk prilaku ramah lingkungan," ujarnya.