Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko meminta pemerintah mempercepat penanganan abrasi di wilayah kabupaten itu sebab sudah mengancam wilayah pemakaman warga.

"Tidak hanya menggerus jalan nasional lintas barat Sumatra tapi juga sudah mengancam wilayah pemakaman para leluhur warga," kata anggota DPRD Provinsi Bengkulu asal Kabupaten Mukomuko Muhammad Inzani di Bengkulu.

Politisi PAN yang melakukan jaring aspirasi ke daerah pemilihannya belum lama ini mengatakan permintaan pembangunan pemecah ombak untuk mengatasi abrasi disampaikan langsung oleh warga, termasuk warga Desa Dusun Baru, Kecamatan Air Dikit.

Ganasnya ombak pantai barat Sumatra membuat daratan semakin terkikis hingga mengancam lahan pekuburan warga desa itu.

"Masyarakat meminta agar pemecah atau penahan gelombang segera dibangun sebelum lahan kuburan itu digerus ombak," katanya.

Selain mengancam lahan pemakaman, abrasi pantai barat Sumatra juga perlu mendapat perhatian serius pemerintah pusat sebab mengancam satu-satunya jalan lintas yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatra Barat.

Penanganan yang dilakukan selama ini menurutnya sudah tepat hanya saja perlu ditentukan titik prioritas.

"Titik Desa Dusun Baru ini menurut kami sudah prioritas karena sudah mengancam lahan pemakaman, jangan sampai masyarakat kehilangan makam nenek monyangnya," tambahnya.

Selain meminta percepatan penanganan abrasi, warga di sejumlah kecamatan yang menjadi sasaran jaring aspirasi juga meminta perbaikan jalan ke sentra produksi.

Wilayah Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu sentra perkebunan karet dan sawit di Provinsi Bengkulu.

"Dari empat kecamatan yang kami datangi dengan mengumpulkan puluhan kepala desa, hampir seluruhnya meminta pembangunan jalan ke sentra produksi, jalan desa dan jembatan," katanya.

Masa reses atau jaring aspirasi Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dimanfaatkan untuk mendengarkan harapan dan keluhan masyarakat tentang kondisi daerah masing-masing. (rni)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012