Korban banjir warga RT 28, Rw 07, Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, memilih mengungsi di Masjid Al Mazraah akibat rumah terendam banjir sejak Sabtu.
"Hingga saat ini air terus naik, kami mengungsi di masjid ini, dan sekarang masih menyelamatkan barang-barang elektronik," kata warga setempat, Aswan Effendi.
Aswan mengatakan, mulai pagi hingga saat ini, volume air terus naik sehingga merendam rumah warga sekitar, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Baca juga: 13 ribu jiwa terdampak musibah banjir Bengkulu
Baca juga: Ratusan Tagana siaga bantu penanganan dampak banjir Bengkulu
"Sudah sekitar 60 rumah terendam banjir, masih berkemungkinan air akan terus naik, karena bisa dilihat sendiri, bukan air mengalir kesungai tapi air sungai mengalir kerumah penduduk," katanya.
Hingga saat ini, kata dia warga belum mendapatkan bantuan logistik dari pihak pemerintah, warga masih makan hasil sumbangan dari warga yang tidak terkena dampak banjir.
"Kami masih menunggu bantuan dari pemerintah untuk membuat dapur umum, ini saja kami dapat bantuan air minum dari warga di atas dan nasi bungku hasil kami sokongan sendiri sesama warga," ucapnya.
Seperti yang diketahui, volume ketinggian air hingga saat ini masih meningkat, membuat warga masih bersiaga untuk menyelamatkan barang rumah yang akan terkena rendaman banjir.
Baca juga: Kemensos kucurkan Rp832 juta untuk penanganan banjir Bengkulu
Baca juga: Tambang batu bara dinilai perparah banjir Bengkulu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Hingga saat ini air terus naik, kami mengungsi di masjid ini, dan sekarang masih menyelamatkan barang-barang elektronik," kata warga setempat, Aswan Effendi.
Aswan mengatakan, mulai pagi hingga saat ini, volume air terus naik sehingga merendam rumah warga sekitar, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Baca juga: 13 ribu jiwa terdampak musibah banjir Bengkulu
Baca juga: Ratusan Tagana siaga bantu penanganan dampak banjir Bengkulu
"Sudah sekitar 60 rumah terendam banjir, masih berkemungkinan air akan terus naik, karena bisa dilihat sendiri, bukan air mengalir kesungai tapi air sungai mengalir kerumah penduduk," katanya.
Hingga saat ini, kata dia warga belum mendapatkan bantuan logistik dari pihak pemerintah, warga masih makan hasil sumbangan dari warga yang tidak terkena dampak banjir.
"Kami masih menunggu bantuan dari pemerintah untuk membuat dapur umum, ini saja kami dapat bantuan air minum dari warga di atas dan nasi bungku hasil kami sokongan sendiri sesama warga," ucapnya.
Seperti yang diketahui, volume ketinggian air hingga saat ini masih meningkat, membuat warga masih bersiaga untuk menyelamatkan barang rumah yang akan terkena rendaman banjir.
Baca juga: Kemensos kucurkan Rp832 juta untuk penanganan banjir Bengkulu
Baca juga: Tambang batu bara dinilai perparah banjir Bengkulu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019