Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memiliki pos keamanan lingkungan (poskamling) terbaik dengan penilaian tingginya kesadaran masyarakat setempat mengikuti aturan yang dibuat desa untuk mengaktifkan pos tersebut.
"Pos keamanan lingkungan terbaik tingkat provinsi itu berada di Desa Pondok Kandang, Kecamatan Pondok Suguh," kata Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) A. Jakfar di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan, desa di daerah ini mendapatkan perhargaan memiliki poskamling terbaik tingkat provinsi itu tidak terlepas dari peran serta dan dan dukungan dari masyarakat untuk menghidupkan pos setiap malam demi keamanan bersama.
Selain dukungan masyarakat, keberadaan poskambling di desa itu juga diperkuat dengan peraturan desa (perdes) yang disusun secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan melalui musyawarah dan mufakat, semua kegiatan di desa dilakukan tidak memberatkan dan diikuti oleh masyarakat.
Namun dari sekian banyak warga masyarakat di desa itu, beberapa diantaranya melanggar dan diberikan sanksi denda uang yang nilainya telah disepakati bersama melalui musyawarah dan mufakat."Keputusan sanksi dalam perdes itu juga telah disepakati bersama oleh masyarakat, agar tidak memberatkan dan melanggar aturan yang lebih tinggi," ujarnya.
Perdes lain yang merupakan pengejawetan dari peraturan daerah (perda) yang diikuti oleh desa itu, yakni larangan bagi masyarakat melepaskan hewan ternak berkaki empat di tempat dan fasilitas umum.Ia berharap, tidak hanya aturan tersebut berjalan di desa itu, tetapi semua aturan dalam perda secara bertahap bisa diterapkan agar pembangunan di daerah ini semakin maju.(KR-FTO/M019)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Pos keamanan lingkungan terbaik tingkat provinsi itu berada di Desa Pondok Kandang, Kecamatan Pondok Suguh," kata Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) A. Jakfar di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan, desa di daerah ini mendapatkan perhargaan memiliki poskamling terbaik tingkat provinsi itu tidak terlepas dari peran serta dan dan dukungan dari masyarakat untuk menghidupkan pos setiap malam demi keamanan bersama.
Selain dukungan masyarakat, keberadaan poskambling di desa itu juga diperkuat dengan peraturan desa (perdes) yang disusun secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan melalui musyawarah dan mufakat, semua kegiatan di desa dilakukan tidak memberatkan dan diikuti oleh masyarakat.
Namun dari sekian banyak warga masyarakat di desa itu, beberapa diantaranya melanggar dan diberikan sanksi denda uang yang nilainya telah disepakati bersama melalui musyawarah dan mufakat."Keputusan sanksi dalam perdes itu juga telah disepakati bersama oleh masyarakat, agar tidak memberatkan dan melanggar aturan yang lebih tinggi," ujarnya.
Perdes lain yang merupakan pengejawetan dari peraturan daerah (perda) yang diikuti oleh desa itu, yakni larangan bagi masyarakat melepaskan hewan ternak berkaki empat di tempat dan fasilitas umum.Ia berharap, tidak hanya aturan tersebut berjalan di desa itu, tetapi semua aturan dalam perda secara bertahap bisa diterapkan agar pembangunan di daerah ini semakin maju.(KR-FTO/M019)
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012