Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bengkulu bersama Yayasan Kanopi Bengkulu mengupas dampak dan ancaman jangka panjang terkait keberadaan tambang batu bara di hulu Sungai Air Bengkulu.

"Dosen Unihaz Pak Suprianto pernah bercerita bawah sungai Bengkulu tercemar logam berat, yang namanya logam berat jelas disebabkan oleh tambang," ucapnya dalam diskusi bertema "Bencana dan Tambang" yang digelar SMSI Bengkulu dan Kanopi di Bengkulu, Rabu sore.

Selain menyoal Sungai Bengkulu yang tercemar, Ali juga menyinggung Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terus mengalami pendangkalan akibat aktivitas tambang.

"Jika dibiarkan terus menerus, kita sedang menunggu bencana yang lebih besar," tegasnya. 
 
kerusakan hutan di hulu sungai Bengkulu. (Foto Ilustrasi-Antarabengkulu.com)

Lembaga Kanopi kata Ali, dengan segala keterbatasan, terus membangun gerakan lingkungan karena kepedulian masa depan Bengkulu.

Ia menambahkan 8 perusahaan tambang yang beraktivitas daerah DAS Bengkulu turut memicu semakin parahnya bencana banjir banjir bandang di Bengkulu sepekan lalu.

Sementara Jecky Haryanto, pengacara yang hadir dalam diskusi juga mendukung advokasi dampak tambang yang dilakukan oleh Kanopi. Disampaikannya, upaya membangun kesadaran terkait dampak tambang telah sering dilakukan oleh lembaga-lembaga peduli lingkungan seperti Kanopi dan Walhi. Namun menurut Jecky, pemerintah belum serius dalam merespon dampak tambang.

"Aturan-aturan soal tambang sudah cukup banyak, tinggal lagi bagaimana pemerintah daerah berperan menegakkan aturan tersebut, aturan ada tapi tidak diterapkan, misalnya soal aturan penerbitan izin tambang, bencana banjir ini perlu dijadikan momentum untuk mengevaluasi pertambangan yang diduga menjadi penyebab banjir," kata Jecky.

Diskusi yang berlangsung sebelum waktu berbuka puasa Ramadan juga diselingi dengan pemutaran film dokumenter dampak tambang. Hadir Ketua SMSI Bengkulu Dr Rahimandani dan pimpinan media online, aktivis dari HMI, PMII dan IMM. 

Pada kesimpulan akhir diskusi, para aktivis mahasiswa yang tergabung di HMI, PMII dan IMM bersepakat untuk bersama-sama melakukan advokasi dampak tambang di Bengkulu.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019