Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah warga Kota Bengkulu mengeluhkan bila malam hari sebagian lampu jalan daerah ini mati sehingga gelap gulita padahal mereka membayar retribusi penerangan jalan setiap bulan.

"Potongan biaya lampu jalan itu kami bayar setiap membayar rekening listrik, namun sejak beberapa pekan lampu jalan mati," kata seorang warga Jalan Depati Payung Negara, Rozali, Senin.  Ia mengatakan, poros jalan ke Bandara Fatmawati Soekarno itu merupakan wajah kota Bengkulu saat para tamu masuk pada malam hari.

Namun bila diguhi dengan gelap gulita dan hanya tiang lampu saja yang ada nama ibukota Provinsi Bengkulu akan dikenal kurang baik di tingkat nasional.  "Kami tidak setuju kalau hanya sekitar rumah dinas pejabat atau wali kota saja yang terang benderang karena mereka sudah ada polisi keamanan, namun bila rumah warga gelap rawan akan pencurian," ujarnya.

Lampu jalan hendaknya jangan dikaitkan dengan Pemilukada wali kota karena siapapun terpilih penerangan kota tetap terjamin karena masyarakat sudah ikut membayar lampu jalan tersebut. Masyarakat Kota Bengkulu sudah tahu bawah proyek lampu di daerah itu bermasalah, namun kenyamanan warga jangan dihilangkan, ujarnya.

Kejaksaan Tinggi Bengkulu saat ini tengah memproses beberapa pejabat terkait ada dugaa penyimpangan pada proyek lampu jalan di Kota Bengkulu dengan nilai puluhan miliar rupiah, kata Kasi Penerangan Hukum Kejati Bengkulu Nana.

Sebelumnya Kejati Bengkulu sudah menetapkan beberapa tersangka penanggung jawab dan pelaksana pengerjaan proyek lampu jalan tersebut, sekarang masih memeriksa beberapa saksi, katanya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012