Groundbreaking atau peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan jalan tol yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan rencananya langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada awal Agustus mendatang.

"Insyaallah pak Jokowi langsung karena ini kan proyek strategis nasional selain itu tol ini kan program andalannya," kata Ketua tim persiapan pengadaan lahan tol Bengkulu Hamka Sabri, Selasa.

Rencananya groundbreaking ini aka dilakukan di Kelurahan Betungan Kota Bengkulu.

Baca juga: Pembebasan lahan tol Bengkulu-Sumsel dimulai

Dipilihnya Kelurahan Betungan sebagai lokasi peletakan batu pertama ini karena Kelurahan Betungan merupakan titik nol jalan tol Bengkulu.

"Kalau rencana pak gubernur dan pak Jokowi dulu itu groundbreakingnya di pintu gerbang keluar-masuk tol di Betungan," katanya, Selasa.

Kendati menyebut lokasi groundbreaking akan dilakukan di Kelurahan Betungan, Hamka yang juga menjabat Asisten I Setda Provinsi Bengkulu menyebut, Pemprov Bengkulu tetap meyiapkan lokasi lain sebagai alternatif.

Lokasi yang disiapkan tersebut yakni di lahan Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) Provinsi Bengkulu yang berada di Desa Jumat Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah.

Dimasukannya lahan Bakorluh sebagai alternatif lokasi groundbreaking lantaran lahan milik Pemprov Bengkulu tersebut masuk dalam kawasan pembangunan tol.

Hamka menambahkan, pelaksanaan groundbreaking tidak harus menunggu seluruh lahan yang terdampak pembangunan tol selesai dibebaskan.

Baca juga: Masyarakat harapkan proyek jalan tol tidak merugikan

Seperti diketahui, ruas jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau Sumatera Selatan ini memiliki panjang 95,8 kilometer. Pembangunan tol ini terbagi dalam 3 seksi.

Tol ini akan melewati 4 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong.

Pembangunan tol trase pertama yakni Kota Bengkulu ke Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah sepanjang 17,6 kilometer. Pembangunan ini memerlukan lahan seluas 270,98 hektare.

Untuk trase pertama ini ada sekitar 276 warga terdampak pembangunan (WTP). Seluruh WTP tersebut sudah sepakat menyerahkan lahannya untuk pembangunan jalan tol. 

Saat ini tinggal menunggu Badan Pertanahan Nasional (BPN) membayar ganti-untung lahan warga tersebut. Setelah itu pembangunan fisik dapat dilakukan.

"Sebenarnya kalau sudah selesai separuh (pembebasan lahan) sudah bisa groundbreaking," katanya.

Baca juga: BEI Bengkulu prediksi pembangunan jalan tol bakal tambah jumlah investor
Baca juga: Tol Trans Sumatera jadi pilihan pemudik

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019