Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah resmi membuka rapat koordinasi Gubernur Se-Sumatera tahun 2019 di Provinsi Bengkulu dengan tema "Peningkatan peran pulau Sumatera dalam percepatan pembangunan ekonomi Nasional" pada Senin, malam.
Rapat koordinasi tersebut berlangsung 8 hingga 10 Juli 2019.
"Rapat ini akan membahas permasalahan yang ada di Sumatera," kata gubernur Rohidin Senin, malam.
Baca juga: BPBD Bengkulu evakuasi korban banjir
Selain itu, rapat koordinasi tersebut bertujuan memperkuat silahturahmi kepala daerah se-Sumatera serta dapat membangun Pulau Sumatera hingga membangun perekonomian nasional.
Gubernur mengungkapkan bahwa dengan kehadiran ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Gubernur se Sumatera ke Provinsi Bengkulu dapat melihat peran strategis agar Sumatera dapat berkontribusi untuk nasional.
"Provinsi Bengkulu mengharapkan dukungan dari semua Gubernur se-Sumatera untuk mendukung program tersebut," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa Sumatera merupakan penghasil kopi terbesar di Indonesia. Selain itu juga terkenal segitiga kopi yang berasal dari tiga provinsi yaitu Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Baca juga: Sejumlah permukiman di Kota Bengkulu terendam banjir
Selain itu Provinsi Bengkulu satu satunya provinsi di Sumatera yang dijajah oleh Inggris serta satu satunya provinsi yang berbatasan langsung dengan empat provinsi besar yaitu Sumbar, Lampung, Jambi dan Sumatera Selatan.
Pembukaan rapat koordinasi ini dihadiri oleh enam kepala daerah Se Sumatera yaitu Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi , Gubernur Jambi Fachrori Umar, dan Gubernur Riau Syamsuar.
Untuk peserta rapat akan dihadiri oleh staff ahli menteri Badan Pertanahan Nasional (BPN), tokoh masyarakat bagian Sumatera Selatan, Sekretaris Menteri Perempuan dan Anak Indonesia, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Se Sumatera, Kepala Dinas diwilayah Provinsi serta Kepala Bappeda Provinsi.
Baca juga: Bengkulu diguyur hujan lebat sesuai prakiraan BMKG
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Rapat koordinasi tersebut berlangsung 8 hingga 10 Juli 2019.
"Rapat ini akan membahas permasalahan yang ada di Sumatera," kata gubernur Rohidin Senin, malam.
Baca juga: BPBD Bengkulu evakuasi korban banjir
Selain itu, rapat koordinasi tersebut bertujuan memperkuat silahturahmi kepala daerah se-Sumatera serta dapat membangun Pulau Sumatera hingga membangun perekonomian nasional.
Gubernur mengungkapkan bahwa dengan kehadiran ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Gubernur se Sumatera ke Provinsi Bengkulu dapat melihat peran strategis agar Sumatera dapat berkontribusi untuk nasional.
"Provinsi Bengkulu mengharapkan dukungan dari semua Gubernur se-Sumatera untuk mendukung program tersebut," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa Sumatera merupakan penghasil kopi terbesar di Indonesia. Selain itu juga terkenal segitiga kopi yang berasal dari tiga provinsi yaitu Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Baca juga: Sejumlah permukiman di Kota Bengkulu terendam banjir
Selain itu Provinsi Bengkulu satu satunya provinsi di Sumatera yang dijajah oleh Inggris serta satu satunya provinsi yang berbatasan langsung dengan empat provinsi besar yaitu Sumbar, Lampung, Jambi dan Sumatera Selatan.
Pembukaan rapat koordinasi ini dihadiri oleh enam kepala daerah Se Sumatera yaitu Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi , Gubernur Jambi Fachrori Umar, dan Gubernur Riau Syamsuar.
Untuk peserta rapat akan dihadiri oleh staff ahli menteri Badan Pertanahan Nasional (BPN), tokoh masyarakat bagian Sumatera Selatan, Sekretaris Menteri Perempuan dan Anak Indonesia, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Se Sumatera, Kepala Dinas diwilayah Provinsi serta Kepala Bappeda Provinsi.
Baca juga: Bengkulu diguyur hujan lebat sesuai prakiraan BMKG
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019