Kecelakaan kerja terjadi di perusahaan PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) milik Sinohydro yang mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di kawasan Teluk Sepang Kota Bengkulu. Salah satu karyawan tewas setelah tergilas mesin.

Korban adalah Hasta Andika (22), warga Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. 

Baca juga: Seekor lumba-lumba mati dekat proyek PLTU Teluk Sepang

Sebelum dinyatakan meninggal korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit M Yunus Bengkulu. Namun nahas korban menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Bengkulu AKBP Sudarno menjelaskan, kecelakaan kerja tersebut terjadi saat korban Andika bersama rekan kerjanya Sudirman sedang membersihkan mesin di area Batching Plane.

Saat keduanya sedang membersihkan mesin secara tiba-tiba salah seorang operator menyalakan mesin tersebut. Kata Sudarno, operator mesin tersebut tidak berkoordinasi terlebih dulu sebelum menyalakan mesin.

Baca juga: Sidang PLTU Teluk Sepang, hakim periksa kelengkapan syarat gugatan

Beruntung nyawa Sudirman rekan kerja Andika yang sama-sama membersihkan mesin tersebut masih terselamatkan. Namun ia mengalami luka serius ditubuhnya.

"Tanpa koordinasi tahu-tahu mensin dihidupkan oleh operator mesin lalu terjadilah kecelakaan itu," kata Sudarno saat diwawancarai, Selasa.

Sudarno menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal operator mesin tersebut mengaku tidak mengetahui bila ada pekerja lain yang sedang bekerja didalam mesin tersebut.

Kepolisian pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara ini pihak kepolisian menduga kejadian ini murni kecelakaan kerja.

Kasus tersebut kini tengah didalami oleh pihak Kepolisian Resort (Polres) Bengkulu.

Baca juga: Sembilan pekerja China lari saat razia imigrasi di PLTU Bengkulu
Baca juga: Menteri Jonan siap tinjau ulang PLTU Bengkulu
Baca juga: Ini tahapan proses gugatan warga atas PLTU Teluk Sepang

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019