Sebanyak 56 orang mengikuti lomba membuat teh telur di Padang yang diadakan oleh Dinas Perdagangan Kota Padang bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Sumbar dan Komunitas Palaku Pemberdayaan Usaha Minang (KP2UM).
Kepala Bidang Pengawasan dan Stabilisasi harga Dinas Perdagangan Hasna di Padang, Minggu mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat kembali kuliner khas Minangkabau di tengah-tengah masyarakat.
"Selain mengangkat kesenian tradisional Minangkabau seperti randai tradisi yang diadakan UPTD Dinas Kebudayaan Sumbar, kita juga mengangkat lomba kuliner khas Minangkabau salah satunya berupa teh telur," sambung Hasna.
Baca juga: Malam ini, gempa guncang Sumatera Barat
Lomba teh telur diadakan di depan bangunan Pasar Raya tahap IV dengan tujuan supaya masyarakat juga bisa menyaksikan lomba tersebut.
"Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias menyambut kegiatan ini, bahkan banyak dari masyarakat yang mendaftar lomba membuat teh telur," sambungnya.
Ia juga mengatakan, jika kegiatan ini berjalan lancar maka akan diadakan kegiatan lomba kuliner berikutnya yang nantinya akan diadakan di tempat yang sama.
Lomba membuat teh telur tersebut diikuti sekitar 56 orang peserta, yakni utusan dari dua orang per kecamatan, pedagang dan pengunjung pasar.
"Peserta lomba tidak perlu lagi menghiraukan peralatan lomba, karena semuanya sudah disediakan oleh panitia," sambung dia.
Baca juga: Gelapkan motor di Padang, wanita muda ini dibekuk di Bukittinggi
Dari 56 orang peserta tersebut akan diseleksi sebanyak enam orang pemenang dengan mendapatkan hadiah berupa tropi dan bingkisan.
"Ada tiga penilaian untuk lima orang pemenang yakni dari proses (waktu), rasa dan penyajian," kata salah seorang dewan juri May Yulnita (43).
Bahan yang disediakan dalam pembuatan teh telur tersebut berupa telur ayam, gula pasir, dan gula merah, teh dan air.
Peserta akan diberikan waktu selama 15 menit untuk mengocok telur yang sudah dituangkan dalam gelas beserta gula sesusai dengan takaran mereka sendiri, kemudian disajikan ke dewan juri.
"Penilaiannya sesuai rasa dan penampilan," sambungnya.
Selain itu salah seorang pemenang lomba Astro (28) tidak menyangka dirinya sebagai pemenang lomba dari sekian banyak peserta yang mengikuti.
"Kalau membuat teh telur saya sudah sering mencoba, tapi kalau ikut lomba baru pertama kali," sambung dia. (*)
Baca juga: Truk bermuatan semen tabrak tenda pesta pernikahan
Baca juga: Korban hipnotis, harta seorang ibu terkuras hingga Rp100 juta
Baca juga: Perjuangan penarik becak asal Solok naik haji
Baca juga: Pernah menang kontes, sapi kurban ini dipatok Rp75 juta
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Kepala Bidang Pengawasan dan Stabilisasi harga Dinas Perdagangan Hasna di Padang, Minggu mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat kembali kuliner khas Minangkabau di tengah-tengah masyarakat.
"Selain mengangkat kesenian tradisional Minangkabau seperti randai tradisi yang diadakan UPTD Dinas Kebudayaan Sumbar, kita juga mengangkat lomba kuliner khas Minangkabau salah satunya berupa teh telur," sambung Hasna.
Baca juga: Malam ini, gempa guncang Sumatera Barat
Lomba teh telur diadakan di depan bangunan Pasar Raya tahap IV dengan tujuan supaya masyarakat juga bisa menyaksikan lomba tersebut.
"Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias menyambut kegiatan ini, bahkan banyak dari masyarakat yang mendaftar lomba membuat teh telur," sambungnya.
Ia juga mengatakan, jika kegiatan ini berjalan lancar maka akan diadakan kegiatan lomba kuliner berikutnya yang nantinya akan diadakan di tempat yang sama.
Lomba membuat teh telur tersebut diikuti sekitar 56 orang peserta, yakni utusan dari dua orang per kecamatan, pedagang dan pengunjung pasar.
"Peserta lomba tidak perlu lagi menghiraukan peralatan lomba, karena semuanya sudah disediakan oleh panitia," sambung dia.
Baca juga: Gelapkan motor di Padang, wanita muda ini dibekuk di Bukittinggi
Dari 56 orang peserta tersebut akan diseleksi sebanyak enam orang pemenang dengan mendapatkan hadiah berupa tropi dan bingkisan.
"Ada tiga penilaian untuk lima orang pemenang yakni dari proses (waktu), rasa dan penyajian," kata salah seorang dewan juri May Yulnita (43).
Bahan yang disediakan dalam pembuatan teh telur tersebut berupa telur ayam, gula pasir, dan gula merah, teh dan air.
Peserta akan diberikan waktu selama 15 menit untuk mengocok telur yang sudah dituangkan dalam gelas beserta gula sesusai dengan takaran mereka sendiri, kemudian disajikan ke dewan juri.
"Penilaiannya sesuai rasa dan penampilan," sambungnya.
Selain itu salah seorang pemenang lomba Astro (28) tidak menyangka dirinya sebagai pemenang lomba dari sekian banyak peserta yang mengikuti.
"Kalau membuat teh telur saya sudah sering mencoba, tapi kalau ikut lomba baru pertama kali," sambung dia. (*)
Baca juga: Truk bermuatan semen tabrak tenda pesta pernikahan
Baca juga: Korban hipnotis, harta seorang ibu terkuras hingga Rp100 juta
Baca juga: Perjuangan penarik becak asal Solok naik haji
Baca juga: Pernah menang kontes, sapi kurban ini dipatok Rp75 juta
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019