Banjarmasin (ANTARA) - Geopark Meratus secara resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks (UGG) oleh Dewan Eksekutif UNESCO dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 yang berlangsung di Paris, Perancis.
Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus Hanifah Dwi Nirwana mengucapkan selamat untuk Geopark Meratus yang saat ini telah disetujui menjadi Unesco Global Geopark pada sidang Unesco di Paris, dan tinggal menunggu penyerahan sertifikat di bulan September.
“Selamat untuk Badan Pengelola Geopark Meratus, Gubernur Kalsel dan seluruh masyarakat Kalsel,” katanya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Temuan arkeologi di kawasan Geopark Meratus segera ditindaklanjuti
Hanifah menambahkan fase baru untuk Kalsel dengan disetujuinya Geopark Meratus sebagai Unesco Global Geopark, Pariwisata Kalsel seharusnya menjadi lebih terbuka dengan menjadi bagian dari jejaring dunia.
Perjuangan yang tidak mudah untuk bisa ke level ini, sehingga harus mampu menggerakkan seluruh komponen masyarakat Kalsel untuk bersama2 membangun Geopark Meratus untuk lebih mendunia.
Perspektif baru pemanfaatan kekayaan alam dan budaya yang lebih berkelanjutan. Semoga mampu membangkitkan ekonomi kalsel dan sekaligus pemberdayaan sosial dan tetap mengedepankan faktor pelestarian dan perlindungan lingkungan.
Baca juga: Pemerintah harus melibatkan masyarakat kelola Geopark Meratus
Bersama dengan Geopark Kebumen dari Jawa Tengah, Geopark Meratus berhasil meyakinkan 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO akan keunikan geologis dan kekayaan budaya yang dimilikinya.
Keputusan ini diambil secara konsensus, menyetujui 16 usulan geopark baru dari 11 negara yang sebelumnya telah dinominasikan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada September dan Desember 2024.
Selain Indonesia, geopark lain yang turut menyandang gelar UGG kali ini berasal dari Tiongkok, Korea Utara, Ekuador, Italia, Norwegia, Korea Selatan, Arab Saudi, Spanyol, Inggris, dan Vietnam.
Dengan ditetapkannya Geopark Meratus dan Geopark Kebumen, kini Indonesia memiliki total 12 UNESCO Global Geoparks.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki Geopark Batur, Belitong, Ciletuh, Gunung Sewu, Ijen, Maros Pangkep, Merangin Jambi, Raja Ampat, Rinjani Lombok, dan Kaldera Toba yang telah diakui dunia.
Baca juga: Menelusuri keindahan warisan geologi Meratus
Duta Besar Mohamad Oemar, selaku Ketua Delegasi RI untuk Sidang Dewan Eksekutif UNESCO sesi ke-221, menekankan bahwa status UNESCO Global Geoparks yang diemban ke-12 Geopark Indonesia tersebut mengandung makna tanggung jawab untuk melestarikan, mengelola secara berkelanjutan, serta mempromosikan kekayaan geologis dan budaya yang dimiliki.
Lebih lanjut, Dubes menegaskan bahwa pengakuan dari UNESCO ini adalah bukti nyata kontribusi Indonesia dalam menjaga warisan bumi yang bernilai universal.
"Ini sekaligus membawa amanah untuk memperkuat komitmen Indonesia untuk perlindungan alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan edukasi global," ucap Oemar.
Penetapan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geoparks diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan geologi, melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya, serta mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.*