Harga biji kopi kering di tingkat petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengalami penurunan dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
"Saat ini harga biji kopi kering di tingkat petani berkisar Rp17.000 sampai Rp17.500 per kg, harga ini mengalami penurunan dari sebelumnya Rp18.500 hingga Rp19.000 per kg," kata Supardi (35) petani kopi di Desa Cawang Lama, Kecamatan Curup Timur, Minggu.
Baca juga: Damkar Rejang Lebong siagakan 114 personel
Harga biji kopi di daerah itu, kata dia, mengalami penurunan setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, di mana saat bulan Ramadhan sempat naik menjadi sekitar Rp20.000 per kg tetapi tidak lama kemudian turun perlahan.
Mereka mengeluhkan turunnya harga biji kopi tersebut padahal hasil produksi buah kopi mengalami penurunan akibat pengaruh musim kemarau dan angin yang sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan.
"Produksi buahnya berkurang akibat pengaruh cuaca yang tidak mendukung. Kebun kopi yang saya kelola cuma satu hektare dengan hasil biji kopi kering sekitar 800 kg, jumlahnya lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 1,2 ton," jelasnya.
Baca juga: Jadwal pelantikan anggota DPRD Rejang Lebong belum ditentukan
Dia berharap harga biji kopi bisa kembali naik karena harga pupuk dan obat-obatan pertanian saat ini juga mengalami kenaikan sehingga mereka tidak lagi mendapatkan keuntungan mengingat hanya cukup untuk kembali modal dan biaya makan saja.
Sementara itu, Yanto salah seorang pedagang pengepul kopi yang ada di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, menjelaskan harga kopi biji saat ini masih stabil yakni di kisaran Rp17.000 sampai Rp18.000 per kg.
"Harganya masih stabil, ini bukan kami yang menentukannya, kalau harga di pabrik mengalami penurunan kami juga menurunkan harga beli kepada petani. Selain itu harga beli yang kami terapkan tergantung dengan kualitas biji kopi yang dijual," jelas Yanto.
Baca juga: Polres Rejang Lebong tangkap pelaku pembunuhan di lokasi pesta pernikahan
Baca juga: Akhirnya Rejang Lebong memiliki universitas
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong bentuk delapan desa pariwisata
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Saat ini harga biji kopi kering di tingkat petani berkisar Rp17.000 sampai Rp17.500 per kg, harga ini mengalami penurunan dari sebelumnya Rp18.500 hingga Rp19.000 per kg," kata Supardi (35) petani kopi di Desa Cawang Lama, Kecamatan Curup Timur, Minggu.
Baca juga: Damkar Rejang Lebong siagakan 114 personel
Harga biji kopi di daerah itu, kata dia, mengalami penurunan setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, di mana saat bulan Ramadhan sempat naik menjadi sekitar Rp20.000 per kg tetapi tidak lama kemudian turun perlahan.
Mereka mengeluhkan turunnya harga biji kopi tersebut padahal hasil produksi buah kopi mengalami penurunan akibat pengaruh musim kemarau dan angin yang sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan.
"Produksi buahnya berkurang akibat pengaruh cuaca yang tidak mendukung. Kebun kopi yang saya kelola cuma satu hektare dengan hasil biji kopi kering sekitar 800 kg, jumlahnya lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 1,2 ton," jelasnya.
Baca juga: Jadwal pelantikan anggota DPRD Rejang Lebong belum ditentukan
Dia berharap harga biji kopi bisa kembali naik karena harga pupuk dan obat-obatan pertanian saat ini juga mengalami kenaikan sehingga mereka tidak lagi mendapatkan keuntungan mengingat hanya cukup untuk kembali modal dan biaya makan saja.
Sementara itu, Yanto salah seorang pedagang pengepul kopi yang ada di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, menjelaskan harga kopi biji saat ini masih stabil yakni di kisaran Rp17.000 sampai Rp18.000 per kg.
"Harganya masih stabil, ini bukan kami yang menentukannya, kalau harga di pabrik mengalami penurunan kami juga menurunkan harga beli kepada petani. Selain itu harga beli yang kami terapkan tergantung dengan kualitas biji kopi yang dijual," jelas Yanto.
Baca juga: Polres Rejang Lebong tangkap pelaku pembunuhan di lokasi pesta pernikahan
Baca juga: Akhirnya Rejang Lebong memiliki universitas
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong bentuk delapan desa pariwisata
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019