Kabut asap mulai menyelimuti sebagian wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Kamis pagi, sehingga memperpendek jarak pandang pengendara sepeda motor dan mobil di wilayah itu.

Menurut Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Erwin dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis, kabut asap yang menyelimuti wilayah itu hanya berlangsung sesaat pada pagi hari, setelah itu kabut asap tersebut hilang.

Baca juga: Sejumlah sumur gali milik warga Mukomuko kekeringan

"Kabut asap ini sesaat dan pengaruhnya juga tidak begitu signifikan terhadap masyarakat. Pengaruhnya tidak sampai membuat jarak pandang kendaraan menjadi pendek," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, kabut asap yang menyelimuti wilayah itu belum berpengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat setempat, seperti adanya penyakit infeksi saluran pernasapan akut (ISPA).

Ia menyatakan, pihaknya pasti akan bertindak apabila kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah ini berpengaruh terhadap pengendara kendaraan yang melintas di jalan raya dan pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Ia memastikan, kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah ini bukan berasal dari kebakaran lahan gambut dan hutan di wilayah ini, kemungkinan kabut asap kiriman dari daerah lain.

Baca juga: BPBD Mukomuko imbau warga waspada gempa bumi

"Biasanya kalau ada titik api di daerah ini, pihak BMKG segera menginformasikan kepada BPBD setempat, kemudian instansinya yang akan mengecek lokasi titik api," ujarnya.

Namun, ia menyatakan, sampai sekarang instansinya belum mendapat informasi terkait keberadaan titik api di daerah ini dari BMKG. Kemungkinan karena tidak ada titik api di daerah ini.

Kendati demikian, ia menyatakan, instansinya akan berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk mempertanyakan sumber kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah di Kecamatan Kota Mukomuko.

Ia mengatakan bahwa masyarakat setempat, terutama petani kebun kelapa sawit di daerah itu, semakin waspada tanamannya terbakar dengan cara membangun siring untuk mencegah meluasnya kebakaran.

"Mereka membangun siring untuk mengeringkan lahan gambut di ditanami kebun kelapa sawit, untuk mencegah tanamannya terbakar dan air siring bisa digunakan untuk memadamkan api," ujarnya.


Baca juga: Buruh Mukomuko tolak revisi aturan tentang ketenagakerjaan
Baca juga: Mukomuko mendapat ribuan dosis vaksin cegah rabies

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019