Hujan dengan intensitas sedang Selasa malam (27/8) akhirnya mengguyur Kota Bengkulu dan daerah lainnya di Provinsi Bengkulu setelah sekitar satu bulan tidak ada hujan. Namun BMKG memprediksi musim kemarau di Bengkulu akan berlangsung hingga Oktober.

"Potensi untuk tidak ada hujan itu sampai Oktober. Di 10 hari pertama Oktober sudah ada hujan," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno, Wajono di Bengkulu, Selasa.

Wajono menyebut, pada dasarnya khusus di wilayah Provinsi Bengkulu sebenarnya tidak mengenal musim. Jadi sangat memungkinkan terjadi hujan saat musim kemarau. Begitu juga sebaliknya bisa tidak ada hujan meski sudah masim musim penghujan.

Wajono menyebut kondisi Provinsi Bengkulu yang hampir satu bulan terakhir tidak terjadi hujan dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan tekanan rendah yang menarik masa udara Bengkulu ke arah timur.

"Hari ini tekanan rendah ada di Taiwan dan mati. Dampaknya kita sebagian wilayah Bengkulu bagian utara sudah hujan. Mukomuko sampai ke Lebong sudah hujan," jelas Wajono.

Wajono menjelaskan, saat ini pergerakan sumbu matahari dari utara ke selatan sudah hampir mendekati garis khatulistiwa. Kata Wajoni, pergerakan sumbu matahari ini akan mempengaruhi cuaca termasuk menjadi tanda masuknya musim hujan.

Selain itu musim kemarau ini juga mengakibatkan terjadinya cuaca dingin. Hal ini merupakan dampak angin timur dari Australia yang saat ini sedang mengalami musim dingin.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019