"Pada 16 Oktober 2023, dua wilayah di Provinsi Bengkulu berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang berdurasi singkat," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar saat dikonfirmasi di Kota Bengkulu, Ahad.
Potensi terjadinya hujan di dua wilayah tersebut disebabkan karena adanya percepatan angin lapisan atas dan kelembapan udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga menengah.
Serta udara yang cukup labil menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan di wilayah pegunungan Bukit Barisan Bengkulu.
Selain itu, BMKG juga memprediksi musim hujan di wilayah Bengkulu akan terjadi pada Oktober, meskipun awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Bengkulu dan Indonesia.
Sebab, terdapat pergerakan awan hujan dari wilayah barat Sumatera menuju pulau Jawa dan Nusa Tenggara, selain itu terdapat transisi dari musim kemarau kering ke musim hujan.
Untuk wilayah yang terjadi hujan akan dimulai dari daerah pegunungan ke daerah dataran rendah seperti Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.
Kemudian untuk puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari - Februari 2024 dan awal musim hujan ditandai dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia.
Sebelumnya, BMKG Bengkulu menjelaskan, kabut pagi yang terjadi di sejumlah wilayah beberapa waktu terakhir disebabkan karena masa udara di permukaan belum mengalami penguapan.
Kemudian, penguapan atau masa udara naik ke atas terjadi pada siang hari dan hal tersebut bisa terjadi karena partikel basah atau uap air dan bisa disebabkan juga karena partikel kering alias asap tergantung dengan kondisi di sekitar.*