Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Susilawaty mengatakan pada 2019 terdapat 84 kasus HIV/Aids baru di Kota Bengkulu.

"Setiap tahun kasus HIV/Aids di Kota Bengkulu meningkatkan," kata Susilawaty di Bengkulu, Jum’at. 

Ia menyebutkan secara akumulatif dari tahun 2001 hingga saat ini ada 686 kasus HIV/Aids di Kota Bengkulu. 

Untuk tahun ini ada 60 kasus korban HIV dan 24 kasus korban Aids. 

"Kami bekerja sama juga dengan lembaga swadaya masyarakat untuk menekan bertambahnya kasus HIV/Aids di Kota Bengkulu," tuturnya. 

Lanjutnya, langkah pemerintah dalam Peraturan Kementerian Kesehatan nomor 21 tahun 2013 bahwa semua petugas kesehatan harus menginisiasi semua data kelainan kesehatan. 

"Misalnya didiagnosa IMS, TBC, Hepatitis, ibu hamil dan pasien lainnya harus dilakukan screning. Agar jangan sampai ada pasien yang mengidap HIV tidak terdeteksi," ucapnya. 

Oleh karena itu, pasien yang didiagnosa HIV harus mendapatkan antiretroviral (ARV) agar virusnya tidak dapat berkembang sehingga dapat melakukan aktivitas serta korban HIV tidak sampai terkena virus Aids. 

Pihaknya akan fokus pada populasi kunci seperti laki-laki suka laki-laki, waria, Pekerja seks komersial (PSK) serta warga binaan. 

"Baik di formal maupun non-formal. Jejaring kita juga banyak sampai dengan ibu-ibu PKK dan lainnya," tutup Susilawaty.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019