Siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia Kabupaten Bengkulu Tengah mengadakan studi historiografi sejarah Indonesia dengan menginterpretasi atau penafsiran makna pola kolonialisme Belanda pada abad ke XIX dalam film Bumi Manusia. 

"Kita memberikan audio visual kepada 53 siswa yang belajar sejarah disekolah kita bawa ke lapangan dan kebetulan film bumi manusia muncul dari karya Novel Pramoedya Ananta Toer yang diangkat film oleh Hanung Bramantyo," kata Dicky Irawan pembimbing siswa kelas XI Man Insan Cendikia usai nonton bareng film Bumi Manusia di salah satu mall di Bengkulu, Minggu. 

Ia menyebutkan film Bumi Manusia merupakan film yang mengangkat sejarah kolonial Belanda.

"Kami ingin siswa dapat melihat pola. Kalau kita lihat dari film tadi pribumi sangat dirugikan. Pribumi yang hidup dengan orang Belanda tapi tidak diakui sehingga pribumi tidak dianggap di dalam pengadilan," ucapnya. 

Ia mengatakan ingin mengangkat historis dari film Bumi Manusia. Salah satu tokoh dalam film yaitu Minke dianggap sebagai orang yang berjuang untuk melawan penjajahan. 

Dicky mengungkapkan bahwa dari film tersebut pihaknya ingin mengajak siswa untuk keluar dari jajahan dan dapat berlaku adil. Sebab di dalam film ada kalimat yang menyebutkan "berlakulah adil kepada siapapun, bangsa lain, bangsa kita atau memandang karena warna kulit seseorang". 

"Kami memilih film ini karena sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, ada materi masuk dan berkembangnya bangsa Belanda di Indonesia," sebutnya. 

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini siswa memiliki nilai historis, mengetahui sejarah khususnya tentang Bengkulu serta tahu pribumi itu seperti apa sehingga siswa dapat mencintai daerahnya. 

Selain menonton film, siswa juga diajak ke Benteng Marlborough untuk melihat kolonialisme Inggris. 

"Inggris pernah menjajah di Bengkulu, benteng digunakan untuk mengawasi kapal-kapal asing yang masuk. Bengkulu pernah menjadi tempat sejarah bagi orang Inggris," jelas Dicky. 

Menurut salah satu siswa Kamil Adi Nata, dengan kegiatan ini siswa mendapatkan ilmu seperti apa yang dilakukan kolonial Belanda di Indonesia. 

"Kegiatan ini selain memberikan ilmu dan pelajaran baru juga menjadi ajang refresing kami," kata Kamil.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019