Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menggulirkan program orang tua asuh untuk anak yatim yang ada di wilayah itu.
Bupati Rejang Lebong Muhammad Fikri saat menyalurkan santunan anak yatim di Pemkab Rejang Lebong, Rabu, mengatakan di Kabupaten Rejang Lebong saat ini terdapat 1.200 orang anak yatim tersebar dalam 15 kecamatan.
"Salah satu program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong adalah Program Anak Asuh Pemerintah yaitu pengangkatan anak yatim sebagai anak asuh oleh Bupati, Wakil Bupati, dan pejabat pemerintah hingga tingkat eselon III," kata dia.
Dia menjelaskan pada tahap awal program tersebut dirinya memberikan santunan kepada 22 anak yatim yang menerima bantuan dari Kemensos RI, di mana pemberian bantuan ini dengan didampingi pihak Bank Mandiri dan pendamping dari Kemensos. Bantuan dari orang tua asuh ini akan disalurkan melalui rekening bank dalam setiap bulannya.
“Para pejabat eselon di lingkungan Pemkab Rejang Lebong harus proaktif mendukung program ini, jika tidak sanggup, jangan bergabung dalam gerbong pemerintahan kali ini. Karena, kepedulian terhadap anak yatim-piatu merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Dengan adanya bantuan untuk anak yatim dalam program itu, diharapkan anak-anak yatim tersebut dapat meraih cita-cita mereka, mendapatkan hak kesejahteraan dan pendidikan yang layak seperti anak-anak pada umumnya.
“Kiranya, masih ada warga yang tidak terdata dalam 1.200 orang tersebut, agar segera melaporkannya, baik melalui Pendamping Kemensos maupun langsung melapor kepada saya, melalui nomor WA pribadi saya, karena terbuka untuk melayani masyarakat Rejang Lebong,” kata dia lagi.
Sementara itu Project Manager Bank Mandiri Rejang Lebong Erika menyampaikan bantuan berupa uang tunai dan rekening untuk anak yatim itu bersumber dari Kemensos RI yang disalurkan melalui Bank Mandiri. Para penerima akan menerima uang senilai Rp200 ribu per bulan sampai mereka berumur 18 tahun.
“Untuk tahap awal di tahun 2025 di Kabupaten Rejang Lebong, sementara baru 22 penerima, namun penerima akan bertambah, karena di tahun 2023 ada 35 penerima dan 57 penerima di tahun 2024,” kata Erika.
Menurut dia, dengan adanya upaya bersama ini diharapkan anak-anak yatim di Rejang Lebong dapat merasakan keberpihakan yang nyata dari pemerintah dan masyarakat.*