Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Direktur Yayasan Kipas Bengkulu Merly Yuanda mengatakan, penyebaran penyakit HIV/Aids di Bengkulu semakin mengkhawatirkan, bahkan sudah merambah ke kalangan ibu rumah tangga dan anak-anak.
Yayasan Kipas mencatat pada Oktober 2012, jumlah kasus HIV/Aids pada ibu rumah tangga di Bengkulu meningkat 65 persen dari total penderita HIV/Aids di daerah itu yakni sebanyak 467 orang.
"Jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/Aids terus meningkat," kata Merly kepada wartawan di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan jumlah ini cenderung meningkat dibanding dengan populasi kunci seperti pekerja seks komersil, gay, waria, dan sebagainya.
Penularan cenderung meningkat dialami ibu rumah tangga, karena adanya hubungan dengan pasangannya tanpa pengaman.
Mirisnya lagi, rata-rata ibu rumah tangga yang terserang masih dalam usia produktif yang menyebabkan menyebabkan bayi berusia 1-9 tahun juga tertular.
"Salah satu penyebabnya adalah mereka tertular dari suaminya yang sering jajan seks. Oleh karena itu, ibu-ibu rumah tangga harus waspada dan mulai terbuka agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," katanya menerangkan.
Merly mengatakan, Yayasan Kipas terus melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan workshop layanan kesehatan untuk menanggulangai penyebaran HIV/Aids.
Ia mengharapkan pemerintah daerah terutama layanan kesehatan terkait HIV/Aids dapat melakasanakan layanan secara bersama-sama dan tepadu. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Yayasan Kipas mencatat pada Oktober 2012, jumlah kasus HIV/Aids pada ibu rumah tangga di Bengkulu meningkat 65 persen dari total penderita HIV/Aids di daerah itu yakni sebanyak 467 orang.
"Jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/Aids terus meningkat," kata Merly kepada wartawan di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan jumlah ini cenderung meningkat dibanding dengan populasi kunci seperti pekerja seks komersil, gay, waria, dan sebagainya.
Penularan cenderung meningkat dialami ibu rumah tangga, karena adanya hubungan dengan pasangannya tanpa pengaman.
Mirisnya lagi, rata-rata ibu rumah tangga yang terserang masih dalam usia produktif yang menyebabkan menyebabkan bayi berusia 1-9 tahun juga tertular.
"Salah satu penyebabnya adalah mereka tertular dari suaminya yang sering jajan seks. Oleh karena itu, ibu-ibu rumah tangga harus waspada dan mulai terbuka agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," katanya menerangkan.
Merly mengatakan, Yayasan Kipas terus melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan workshop layanan kesehatan untuk menanggulangai penyebaran HIV/Aids.
Ia mengharapkan pemerintah daerah terutama layanan kesehatan terkait HIV/Aids dapat melakasanakan layanan secara bersama-sama dan tepadu. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012