"Pemeriksaan di daerah lokalisasi yang berada di kawasan Pulau Baai, dilakukan oleh Puskesmas Padang Serai bekerja sama dengan lembaga masyarakat secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di komplek tersebut," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan secara rutin tersebut hingga saat ini belum ditemukan warga yang terinfeksi HIV.
Namun, dari hasil pemeriksaan tersebut banyak warga setempat yang terinfeksi penyakit kelamin seperti chlamydia, sifilis, herpen dan lainnya.
Lanjut Joni, selain melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di kawasan tersebut, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi terkait pemahaman dan edukasi terkait bahayanya penyakit HIV, melalui puskesmas di Kota Bengkulu.
Kemudian, dirinya juga meminta agar masyarakat memperbanyak memperbaiki agama dan lingkungan agar terhindar dari prilaku yang menyimpang sehingga merugikan diri sendiri.
"Saya imbau kepada masyarakat untuk setia dengan pasangan, sebab penyakit HIV menyerang para penjahat kelamin dan pengguna narkoba. Jika masyarakat agamanya baik, dan lingkungan baik maka untuk perilaku selingkuh, menggunakan jasa wanita tuna susila dan sebagainya berkurang," ujar dia.
Dirinya juga meminta kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga sekitar untuk mengawasi lingkungan sekitar agar tindakan penyalahgunaan narkoba dan seks bebas tidak ada di sekitar kita agar penyebaran penyakit HIV berkurang di Kota Bengkulu.
Hal tersebut dilakukan, sebab hingga akhir Mei 2024 kasus HIV di Kota Bengkulu telah mencapai 43 orang yang telah terinfeksi dan rata-rata disebabkan oleh prilaku seks bebas dan penyalahgunaan narkoba.
"Dengan jumlah kasus HIV, kita cukup prihatin, sebab sampai saat ini obat-obatan untuk HIV belum ada, yang ada hanya obat untuk menahan daya imun penderita HIV," sebut dia.