Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat seluas 1.410 hektare tanaman padi sawah milik petani yang tersebar di sembilan kecamatan di daerah ini mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

“Ribuan hektare tanaman padi yang kekeringan itu tersebar sembil kecamatan, yakni Kecamatan Air Manjuto, Lubuk Pinang, XIV Koto, Malin Deman, Ipuh, Selagan Raya dan V Koto,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berdasarkan data dampak kekeringan terhadap tanaman padi sawah di sembilan kecamatan terhitung mulai tanggal 30 September 2019 sampai sekarang.

Ia menyatakan, musim kemarau yang melanda daerah ini mengakibatkan debit air irigasi daerah ini menurun sehingga air irigasi tidak sampai ke areal persawahan milik petani setempat.

Ia mengatakan, ada sebagian tanaman padi sawah milik petani di daerah ini mendapatkan pengairan dari irigasi tetapi air yang mengalir ke sawah tersebut tidak mencukupi.

Sedangkan seluas 61 hektare sawah tadah hujan di Kecamatan Malin Demand dan 217 hektare di Kecamatan Ipuh tidak  menanam padi akibat musim kemarau.

Selain itu, ia mengatakan, areal persawahan di daerah ini yang mengalami kekeringan tidak hanya disebabkan musim kemarau, tetapi ada kegiatan perbaikan jaringan irigasi dan rehab jaringan irigasi.

Ia mengatakan, sejumlah petani di daerah ini sudah berusaha sendiri untuk mendapatkan pengairan untuk tanaman padinya, tetapi ada juga lahan yang tidak ada sumber airnya lagi.

“Kalau sawah dekat dengan sungai atau sumber air lainnya masih bisa mendapatkan air untuk pengairan sawahnya, tetapi ada juga sawah yang tidak sama sekali sumber airnya lagi,” ujarnya.

Dari pemerintah setempat, ia mengatakan, sampai sekarang belum ada bantuan pompa air untuk kelompok tani. Pemerintah setempat sebelumnya sudah memberikan pompa air kepada kelompok tani di daerah ini.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019