Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta masyarakat setempat tidak hanya mengandalkan dana bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan rumah baru tetapi mereka juga harus swadaya untuk menyelesaikannya.
“Kalau masyarakat hanya mengandalkan dana bantuan program BSPS dari pemerintah, maka pembangunan rumah baru sulit selesai apalagi selesai tepat waktu, untuk itu masyarakat yang harus swadaya untuk menyelesaikannya,” kata Kabid Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mukomuko Dedi Ramadhan dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Sebanyak 50 keluarga masyarakat yang tergolong ekonomi kurang mampu di daerah ini pada 2019 menerima bantuan pembangunan rumah baru melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya.
Ia memastikan, sebanyak 50 keluarga masyarakat yang mendapatkan bantuan program BSPS dari pemerintah pusat ini selain menggunakan dana bantuan program ini dan dana swadaya.
“Sebelum masyarakat ini mendapatkan bantuan program BSPS ini, mereka diminta kesanggupannya untuk menyelesaikan pembangunan rumah baru selain menggunakan dana program ini dan dana swadaya,” ujarnya.
Untuk itu, ia menyatakan, tidak ada alasan masyarakat yang mendapatkan program ini tidak mampu menyelesaikan pembangunan rumah baru karena kekurangan dana untuk pembangunannya.
Pemerintah pusat hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp35 juta untuk pembangunan satu unit rumah baru untuk keluarga masyarakat yang tergolong ekonomi kurang mampu di daerah ini, kekurangannya melalui swadaya.
Ia menyebutkan, sebanyak 50 keluarga masyarakat yang menerima bantuan dana pembangunan rumah baru ini tersebar di Kecamatan Selagan Raya dan Kecamatan Teras Terunjam.
Khusus keluarga warga yang menerima bantuan dana untuk pembangunan baru rumah tidak layak huni di Kecamatan Selagan Raya adalah keluarga korban kebakaran rumah di wilayah ini.
Ia menyebutkan, sekitar sembilan dari sebanyak 12 bangunan rumah keluarga warga di Kecamatan Selagan Raya yang menjadi korban kebakaran rumah yang mendapatkan bantuan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Kalau masyarakat hanya mengandalkan dana bantuan program BSPS dari pemerintah, maka pembangunan rumah baru sulit selesai apalagi selesai tepat waktu, untuk itu masyarakat yang harus swadaya untuk menyelesaikannya,” kata Kabid Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mukomuko Dedi Ramadhan dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Sebanyak 50 keluarga masyarakat yang tergolong ekonomi kurang mampu di daerah ini pada 2019 menerima bantuan pembangunan rumah baru melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya.
Ia memastikan, sebanyak 50 keluarga masyarakat yang mendapatkan bantuan program BSPS dari pemerintah pusat ini selain menggunakan dana bantuan program ini dan dana swadaya.
“Sebelum masyarakat ini mendapatkan bantuan program BSPS ini, mereka diminta kesanggupannya untuk menyelesaikan pembangunan rumah baru selain menggunakan dana program ini dan dana swadaya,” ujarnya.
Untuk itu, ia menyatakan, tidak ada alasan masyarakat yang mendapatkan program ini tidak mampu menyelesaikan pembangunan rumah baru karena kekurangan dana untuk pembangunannya.
Pemerintah pusat hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp35 juta untuk pembangunan satu unit rumah baru untuk keluarga masyarakat yang tergolong ekonomi kurang mampu di daerah ini, kekurangannya melalui swadaya.
Ia menyebutkan, sebanyak 50 keluarga masyarakat yang menerima bantuan dana pembangunan rumah baru ini tersebar di Kecamatan Selagan Raya dan Kecamatan Teras Terunjam.
Khusus keluarga warga yang menerima bantuan dana untuk pembangunan baru rumah tidak layak huni di Kecamatan Selagan Raya adalah keluarga korban kebakaran rumah di wilayah ini.
Ia menyebutkan, sekitar sembilan dari sebanyak 12 bangunan rumah keluarga warga di Kecamatan Selagan Raya yang menjadi korban kebakaran rumah yang mendapatkan bantuan ini.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019