Warga Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu menyerahkan bangkai spesies langka dilindungi penyu yang ditemukan mati di Pantai Teluk Sepang ke petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung.
“Sudah dua kali kali menyerahkan bangkai penyu ke petugas BKSDA untuk diotopsi dan dicaritahu penyebab kematian penyu di pantai Teluk Sepang,” kata Rustam, warga RT 14 Kelurahan Teluk Sepang di Bengkulu, Selasa.
Baca juga: Dalam sepekan, empat ekor penyu mati di Teluk Sepang Bengkulu
Ia mengatakan dalam dua minggu terakhir, warga menemukan bangkai empat ekor penyu mati di perairan Pantai Teluk Sepang.
Dari empat bangkai tersebut dua bangkai penyu ditemukan tidak jauh dari lokasi saluran air bahang PLTU batu bara Teluk Sepang.
“Belum pernah kejadian di pantai Teluk Sepang penyu mati dalam waktu berdekatan dalam jumlah yang banyak,” ucapnya.
Baca juga: Penyu dan ikan ditemukan mati di sekitar PLTU Bengkulu
Rustam menambahkan, kawasan Pantai Teluk Sepang merupakan habitat bertelur penyu sehingga keberadaan penyu di kawasan ini cukup banyak.
Namun, sejak uji coba PLTU batu bara Teluk Sepang yang membuang air bahang dengan kondisi air berbusa tebal berwarna abu-abu dan berbau busuk, beberapa penyu ditemukan mati di sekitar lokasi itu.
Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Donal Hutasoit mengatakan bangkai penyu yang diserahkan warga sudah dibedah oleh dokter hewan BKSDA .
“Ada sampah plastik dalam tubug penyu tapi penyebab kematian yang pasti harus diperiksa secara lengkap terkait unsur kimia yang masuk ke tubuh penyu,” kata Donal.
Ia pun menyayangkan ketiadaan fasilitas laboratorium di BKSDA Bengkulu-Lampung untuk memeriksa kandungan unsur kimia dalam bangkai penyu tersebut.
Baca juga: Ahli hukum sebut izin lingkungan PLTUb Bengkulu dapat dibatalkan
Baca juga: Efek mengerikan pembakaran batu bara dipaparkan di sidang PLTU Bengkulu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Sudah dua kali kali menyerahkan bangkai penyu ke petugas BKSDA untuk diotopsi dan dicaritahu penyebab kematian penyu di pantai Teluk Sepang,” kata Rustam, warga RT 14 Kelurahan Teluk Sepang di Bengkulu, Selasa.
Baca juga: Dalam sepekan, empat ekor penyu mati di Teluk Sepang Bengkulu
Ia mengatakan dalam dua minggu terakhir, warga menemukan bangkai empat ekor penyu mati di perairan Pantai Teluk Sepang.
Dari empat bangkai tersebut dua bangkai penyu ditemukan tidak jauh dari lokasi saluran air bahang PLTU batu bara Teluk Sepang.
“Belum pernah kejadian di pantai Teluk Sepang penyu mati dalam waktu berdekatan dalam jumlah yang banyak,” ucapnya.
Baca juga: Penyu dan ikan ditemukan mati di sekitar PLTU Bengkulu
Rustam menambahkan, kawasan Pantai Teluk Sepang merupakan habitat bertelur penyu sehingga keberadaan penyu di kawasan ini cukup banyak.
Namun, sejak uji coba PLTU batu bara Teluk Sepang yang membuang air bahang dengan kondisi air berbusa tebal berwarna abu-abu dan berbau busuk, beberapa penyu ditemukan mati di sekitar lokasi itu.
Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Donal Hutasoit mengatakan bangkai penyu yang diserahkan warga sudah dibedah oleh dokter hewan BKSDA .
“Ada sampah plastik dalam tubug penyu tapi penyebab kematian yang pasti harus diperiksa secara lengkap terkait unsur kimia yang masuk ke tubuh penyu,” kata Donal.
Ia pun menyayangkan ketiadaan fasilitas laboratorium di BKSDA Bengkulu-Lampung untuk memeriksa kandungan unsur kimia dalam bangkai penyu tersebut.
Baca juga: Ahli hukum sebut izin lingkungan PLTUb Bengkulu dapat dibatalkan
Baca juga: Efek mengerikan pembakaran batu bara dipaparkan di sidang PLTU Bengkulu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019