Warga RT 14 Kelurahan Teluk Sepang menemukan sejumlah biota laut terutama ikan mati di sekitar pembuangan limbah air bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara Teluk Sepang, Bengkulu.

Tidak hanya ikan, dua ekor spesies langka dilindungi yaitu penyu juga ditemukan dalam kondisi mati dengan jarak 30 meter dari mulut pembuangan limbah air bahang.

Baca juga: Ahli hukum sebut izin lingkungan PLTUb Bengkulu dapat dibatalkan

“Ini kedua kali ada penyu mati di perairan ini dan tidak ada tanda-tanda bekas terjerat jaring nelayan,” kata Rustam, warga yang menemukan penyu di Pantai Teluk Sepang, Senin.

 Ia mengatakan warga menemukan biota laut itu mati pada Minggu (10/11) sekira pukul 12.30 WIB.

Baca juga: Efek mengerikan pembakaran batu bara dipaparkan di sidang PLTU Bengkulu

 Adapun ikan yang mati berbagai jenis mulai dari lida-lida, sarden, belanak dengan ukuran 3-4 jari ada juga sebesar lengan orang dewasa. 

Sementara dua ekor penyu yang mati, salah satunya memiliki ciri-ciri berwarna hitam belang-belang putih berdiameter sekitar 50 cm ditemukan 100 meter dari saluran pembuangan limbah air bahang ke arah pantai Teluk Sepang

Baca juga: Saat sidang PLTU, sumpah pemuda bergema di PTUN Bengkulu

Bangkai seekor lainnya berdiameter 1 meter ditemukan 20 meter dari saluran pembuangan air bahang ke arah lentera hijau. Diduga jenis penyu yang mati adalah penyu lekang ( lepidochelys olivasea).

Warga mengatakan belum mengetahui penyebab matinya ikan dan penyu tersebut namun kejadian ini adalah keduakalinya penyu mati di area itu.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019