Bengkulu (ANTARA) - Dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Erni Suyanti Musabine mengambil sampel dari empat ekor penyu yang ditemukan mati di Pantai Teluk Sepang, sekitar area pembuangan limbah bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara Bengkulu.
“Kematian penyu ini sudah lebih dari 24 jam sehingga kondisinya sudah mulai membusuk,” kata Suyanti di Bengkulu, Rabu.
Baca juga: Kanopi : Usut sembilan penyu mati dekat PLTUB Bengkulu
Ia mengatakan sampel yang diambil untuk diuji di laboratorium adalah bagian hata dan pencernaan penyu tersebut.
Pengiriman dan pemeriksaan sampel ke laboratorium kata dia untuk mengetahui penyebab kematian spesies yang dilindungi tersebut.
Baca juga: Petugas BKSDA Bengkulu akan bedah 4 penyu mati dekat PLTU
Baca juga: Empat penyu mati dekat saluran limbah PLTUb Bengkulu
Dari pemeriksaan secara fisik, Suyanti mengatakan tidak ditemukan luka di seluruh bagian fisik penyu.
“Begitu juga di bagian dalam organnya tidak ditemukan sampah plastik yang menggangu pencernaannya,” ucapnya.
Pada salah satu penyu terdapat lebam biru kemerahan pada bagian kepala dikarenakan kematian sudah lebih dari 24 jam kematian.
Erni mengatakan dibutuhkan waktu selama dua minggu untuk mengetahui hasil pemeriksaan di laboratorium sehingga diketahui adanya indikasi racun yang menyebabkan kematian penyu.
BKSDA Bengkulu-Lampung kirim sampel empat penyu ke laboratorium
Rabu, 4 Desember 2019 19:47 WIB 2416