Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan kegiatan penanaman 2.000 pohon bakau atau mangrove sepanjang pinggir pantai yang tergerus akibat abrasi di kawasan cagar alam (CA) di daerah itu.

"Kami akan sampaikan surat permohonan izin penanaman pohon mangrove di kawasan CA kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Nasyyardi dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.

Dinas Kelautan dan Perikanan Mukomuko tahun ini berencana menanam sebanyak 2.000 pohon bakau atau mangrove di sepanjang pinggir pantai tergerus akibat abrasi pantai di daerah itu.

Ia menyatakan, rencananya kegiatan penanaman 2.000 pohon mangrove ini berada sejauh 50 meter dari pinggir Pantai Air Patah yang masuk dalam kawasan CA.

"
Kalau memang kegiatan penanaman ribuan pohon mangrove ini jadi dilaksanakan dalam tahun ini, maka kami membutuhkan izin lokasi penanaman dari pihak BKSDA," ujarnya.

Setelah itu, ia mengatakan, instansinya memasukkan dokumen kegiatan penanaman sebanyak 2.000 pohon mangrove ini ke dalam aplikasi dan dan pejabat pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Ia menyatakan, saat ini sudah ada satu perusahaan pengadaan barang dan jasa yang memasukkan penawaran untuk mengerjakan kegiatan penanaman sebanyak 2.000 pohon mangrove.

Tetapi pejabat pengadaan barang dan jasa pemerintah perlu melakukan verfikasi dokumen perusahaan untuk memastikan perusahaan tersebut memenuhi syarat untuk mengerjaan proyek penanaman pohon mangrove di pinggir pantai tergerus akibat abrasi.

Ia menyatakan, meskipun pelaksana kegiatan ini nantinya pihak ketiga atau perusahaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, namun tetap ada partisipasi dari kelompok masyarakat yang peduli lingkungan.

Ia mengatakan, pemerintah setempat tahun ini mengalokasikan dana untuk kegiatan penanaman sebanyak 2.000 pohon mangrove di pantai daerah ini, yakni sebesar Rp40 juta.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019