Pihak Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, bersama dengan polisi kehutanan mengamankan sebanyak 138 batang kayu ilegal berbentuk balok kaleng di Desa Aur Cina, Kecamatan Selagan Raya.
“Sebanyak 138 batang kayu balok kaleng atau sebanyak 32 kubik tersebut ditemukan di pada Senin pagi (6/1) sekitar pukul 09.30 WIB di Desa Aur Cina, Kecamatan Selagan Raya, kemudian kayu ini langsung diamankan di Mapolres,” kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Andy Arisandi dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat jumpa pers dengan seluruh wartawan media massa baik cetak, elektronik dan online, terkait dengan penemuan sebanyak ratusan batang kayu ilegal di daerah ini.
Jumpa pers dengan seluruh wartawan media massa di daerah ini dihadiri oleh Kepala UPTD KPHP Kabupaten Mukomuko M. Rizon, Wakapolres Mukomuko Kompol Tigor Lubis, Kasat Reskrim Polres Mukomuko AKP Ahmad Musrin Muzni.
Ia mengatakan, pihaknya bersama dengan polisi kehutanan dari KPHP setempat menemukan ratusan batang kayu berbentuk balok kaleng ini berawal dari pengungkapan penyalahgunaan pemanfaatan hasil hutan kayu dilakukan selama dua hari di wilayah Kecamatan Selagan Raya.
Kemudian dari kegiatan penanganan banjir bandang di Kecamatan Selagan Raya dan kegiatan sosial berupa pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang menjadi korban banjir bandang pada bulan Desember 2019.
Dari kegiatan tersebut, kemudian institusinya mencari akar permasalahan dan diprediksi salah satu penyebabnya karena maraknya pembalakan liar kawasan hutan yang menjadi penyangga kampung di wilayah ini.
Akhirnya institusinya melibatkan KPHP melakukan penelusuran dan menemukan tumpukan kayu sebanyak 32 kubik atau sebanyak 138 batang kayu berbentuk balok kaleng dan alat potong mayu berupa serkel.
Selanjutnya pihaknya selama dua hari terakhir melakukan identifikasi para pelaku pembalakan kayu secara ilegal dalam kawasan hutan di daerah ini.
Ia menyatakan, para pelaku yang melakukan pembalakan liar dalam hutan di daerah ini melanggar Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
“Sebanyak 138 batang kayu balok kaleng atau sebanyak 32 kubik tersebut ditemukan di pada Senin pagi (6/1) sekitar pukul 09.30 WIB di Desa Aur Cina, Kecamatan Selagan Raya, kemudian kayu ini langsung diamankan di Mapolres,” kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Andy Arisandi dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat jumpa pers dengan seluruh wartawan media massa baik cetak, elektronik dan online, terkait dengan penemuan sebanyak ratusan batang kayu ilegal di daerah ini.
Jumpa pers dengan seluruh wartawan media massa di daerah ini dihadiri oleh Kepala UPTD KPHP Kabupaten Mukomuko M. Rizon, Wakapolres Mukomuko Kompol Tigor Lubis, Kasat Reskrim Polres Mukomuko AKP Ahmad Musrin Muzni.
Ia mengatakan, pihaknya bersama dengan polisi kehutanan dari KPHP setempat menemukan ratusan batang kayu berbentuk balok kaleng ini berawal dari pengungkapan penyalahgunaan pemanfaatan hasil hutan kayu dilakukan selama dua hari di wilayah Kecamatan Selagan Raya.
Kemudian dari kegiatan penanganan banjir bandang di Kecamatan Selagan Raya dan kegiatan sosial berupa pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang menjadi korban banjir bandang pada bulan Desember 2019.
Dari kegiatan tersebut, kemudian institusinya mencari akar permasalahan dan diprediksi salah satu penyebabnya karena maraknya pembalakan liar kawasan hutan yang menjadi penyangga kampung di wilayah ini.
Akhirnya institusinya melibatkan KPHP melakukan penelusuran dan menemukan tumpukan kayu sebanyak 32 kubik atau sebanyak 138 batang kayu berbentuk balok kaleng dan alat potong mayu berupa serkel.
Selanjutnya pihaknya selama dua hari terakhir melakukan identifikasi para pelaku pembalakan kayu secara ilegal dalam kawasan hutan di daerah ini.
Ia menyatakan, para pelaku yang melakukan pembalakan liar dalam hutan di daerah ini melanggar Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020