Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Provinsi Bengkulu Heri Susanto meninggal dunia diduga akibat serangan jantung, Senin.
Kepala Bagian Humas Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu Putut Pramono mengatakan almarhum meninggal sekitar pukul 05.00 WIB di Jakarta.
"Memang beliau punya riwayat penyakit jantung, sempat dibawa ke Rumah Sakit Husada Mangga Besar lalu dirujuk ke RSCM tapi tidak tertolong," katanya.
Pria kelahiran Bandung, 10 Oktober 1967 itu sudah tiga periode menduduki kursi legislatif DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Kabupaten Bengkulu Utara.
Almarhum meninggalkan seorang istri Siti Mustafiah dan seorang anak M Faris Khairian.
Jenazah almarhum direncanakan akan dimakamkan di Salatiga, asal kedua orang tuanya.
Anggota Fraksi PAN DPRD Provinsi Bengkulu Inzani Muhammad mengatakan seluruh rekan separtainya terkejut dan sangat kehilangan atas berpulangnya almarhum.
"Kebetulan kami bersama-sama ke Jakarta untuk urusan pelantikan Ketua DPW PAN Helmi Hasan yang terpilih sebagai Wali Kota Bengkulu," katanya.
Ia dan almarhum, kata dia, termasuk dalam tim sukses dalam partai untuk memenangkan pasangan Helmi Hasan-Patriana Sosialinda.
Almarhum, kata dia, dikenal ramah dan menjadi salah satu pemikir dalam kemajuan PAN di Provinsi Bengkulu.
Heri Susanto merupakan alumni Universitas Muhammadiah Bengkulu dan sudah malang melintang di dunia organisasi.
Pernah menjabat sebagai Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Bengkulu, Pengurus DPD KNPI Provinsi Bengkulu, hingga memasuki dunia politik lewat PAN dan menjabat kepengurusan di DPW.
Kabag Humas Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu Putut Pramono mengatakan saat ini Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ahmad Zarkasi dan sejumlah staf DPRD sudah berangkat ke Salatiga, Jawa Tengah, untuk mengikuti proses pemakaman. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Kepala Bagian Humas Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu Putut Pramono mengatakan almarhum meninggal sekitar pukul 05.00 WIB di Jakarta.
"Memang beliau punya riwayat penyakit jantung, sempat dibawa ke Rumah Sakit Husada Mangga Besar lalu dirujuk ke RSCM tapi tidak tertolong," katanya.
Pria kelahiran Bandung, 10 Oktober 1967 itu sudah tiga periode menduduki kursi legislatif DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Kabupaten Bengkulu Utara.
Almarhum meninggalkan seorang istri Siti Mustafiah dan seorang anak M Faris Khairian.
Jenazah almarhum direncanakan akan dimakamkan di Salatiga, asal kedua orang tuanya.
Anggota Fraksi PAN DPRD Provinsi Bengkulu Inzani Muhammad mengatakan seluruh rekan separtainya terkejut dan sangat kehilangan atas berpulangnya almarhum.
"Kebetulan kami bersama-sama ke Jakarta untuk urusan pelantikan Ketua DPW PAN Helmi Hasan yang terpilih sebagai Wali Kota Bengkulu," katanya.
Ia dan almarhum, kata dia, termasuk dalam tim sukses dalam partai untuk memenangkan pasangan Helmi Hasan-Patriana Sosialinda.
Almarhum, kata dia, dikenal ramah dan menjadi salah satu pemikir dalam kemajuan PAN di Provinsi Bengkulu.
Heri Susanto merupakan alumni Universitas Muhammadiah Bengkulu dan sudah malang melintang di dunia organisasi.
Pernah menjabat sebagai Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Bengkulu, Pengurus DPD KNPI Provinsi Bengkulu, hingga memasuki dunia politik lewat PAN dan menjabat kepengurusan di DPW.
Kabag Humas Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu Putut Pramono mengatakan saat ini Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ahmad Zarkasi dan sejumlah staf DPRD sudah berangkat ke Salatiga, Jawa Tengah, untuk mengikuti proses pemakaman. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013