Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah kader partai politik yang gagal dalam
verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum (KPU) berniat bergabung ke
Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) yang merupakan salah satu
partai politik peserta Pemilu 2014.
"Saya mendapat tawaran dari beberapa partai, tapi setelah mempertimbangkan baik-baik akhirnya memilih PDIP yang merupakan rumah lama saya," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia (PNBKI) Provinsi Bengkulu Agung Gatam di Sekretariat PDIP Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan keputusan untuk bergabung ke partai berlambang banteng moncong putih itu karena partainya tidak lolos verifikasi parpol peserta Pemilu 2014.
Sementara di sisi lain, ia masih ingin mengabdi pada masyarakat melalui bidang politik.
Menurutnya, pemilihan PDIP merupakan pertimbangan matang, mengingat orang tuanya sudah aktif di PDI yang saat ini menjadi PDIP.
"Ayah saya pada periode 1992 hingga 1997 adalah wakil PDI di DPRD Provinsi Bengkulu," katanya.
Namun saat pergolakan terjadi pada 1999 mengambil keputusan untuk pindah ke PNBK.
Ia mengatakan kesamaan ideologi nasionalis yang dianut PNBK dengan PDIP membuat dirinya dan kader PNBK tidak kesulitan untuk bergabung ke PDIP.
Terkait pemilu legislatif ia mengatakan sudah tidak ditentukan oleh nomor urut tapi perolehan suara terbanyak.
"Berarti kalau ingin terpilih, hubungan dengan konstituen harus tetap dijaga," katanya.
Agung berencana maju pada pemilihan legislatif tingkat Provinsi Bengkulu melalui daerah pemilihan Kota Bengkulu.
Pada pemilihan legislatif 2009 ia memperoleh 1.600 suara dengan upaya yang menurutnya belum optimal.
"Kalau saya mulai bekerja dari sekarang mudah-mudahan dapat kursi di DPRD provinsi," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPD PDIP Jailani Wadis mengatakan kehadiran sejumlah kader dari luar partai ke PDIP akan menambah energi baru.
"Energi baru yang positif bagi perkembangan partai, tentu kami menerima dengan tangan terbuka," katanya.
Jailani menambahkan bukan hanya Agung Gatam, tapi sudah ada beberapa orang anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang partainya tidak lolos verifikasi dan merapat ke PDIP. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Saya mendapat tawaran dari beberapa partai, tapi setelah mempertimbangkan baik-baik akhirnya memilih PDIP yang merupakan rumah lama saya," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia (PNBKI) Provinsi Bengkulu Agung Gatam di Sekretariat PDIP Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan keputusan untuk bergabung ke partai berlambang banteng moncong putih itu karena partainya tidak lolos verifikasi parpol peserta Pemilu 2014.
Sementara di sisi lain, ia masih ingin mengabdi pada masyarakat melalui bidang politik.
Menurutnya, pemilihan PDIP merupakan pertimbangan matang, mengingat orang tuanya sudah aktif di PDI yang saat ini menjadi PDIP.
"Ayah saya pada periode 1992 hingga 1997 adalah wakil PDI di DPRD Provinsi Bengkulu," katanya.
Namun saat pergolakan terjadi pada 1999 mengambil keputusan untuk pindah ke PNBK.
Ia mengatakan kesamaan ideologi nasionalis yang dianut PNBK dengan PDIP membuat dirinya dan kader PNBK tidak kesulitan untuk bergabung ke PDIP.
Terkait pemilu legislatif ia mengatakan sudah tidak ditentukan oleh nomor urut tapi perolehan suara terbanyak.
"Berarti kalau ingin terpilih, hubungan dengan konstituen harus tetap dijaga," katanya.
Agung berencana maju pada pemilihan legislatif tingkat Provinsi Bengkulu melalui daerah pemilihan Kota Bengkulu.
Pada pemilihan legislatif 2009 ia memperoleh 1.600 suara dengan upaya yang menurutnya belum optimal.
"Kalau saya mulai bekerja dari sekarang mudah-mudahan dapat kursi di DPRD provinsi," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPD PDIP Jailani Wadis mengatakan kehadiran sejumlah kader dari luar partai ke PDIP akan menambah energi baru.
"Energi baru yang positif bagi perkembangan partai, tentu kami menerima dengan tangan terbuka," katanya.
Jailani menambahkan bukan hanya Agung Gatam, tapi sudah ada beberapa orang anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang partainya tidak lolos verifikasi dan merapat ke PDIP. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013