Saksi mata sekaligus pegawai kedai Bandung Bayu Putra Laswandi mengatakan bahwa ada suara ledakan sedang sebelum api membesar dan membakar kafe di Kota Bengkulu.
Baca juga: Gempa 5,8 SR guncang Pulau Enggano Bengkulu
"Saat kejadian di kedai hanya ada saya dan teman saya. Di dapur ada satu tabung gas 3kg satu tabung gas 12kg," kata Bayu di lokasi kejadian, Selasa.
Baca juga: Api hanguskan dua kafe di Bengkulu
Ia menambahkan bahwa kedai telah dua minggu tidak beroperasi dan pihaknya juga tidak menggunakan kompor.
Kepala Dinas Damkar Kota Bengkulu Saiful Apandi menyebutkan bahwa pihaknya menurunkan sekitar 14 armada dengan 50 orang personil dan dibantu dengan Satpol-PP Kota Bengkulu.
Api berhasil dipadamkan kurang lebih 1,5 jam dan saat ini pihaknya melakukan pendinginan.
Baca juga: 20 orang warga Kota Bengkulu meninggal karena DBD
"Terlambat satu menit bank BCA dan BRI bisa ikut terbakar," ujar Saiful.
Untuk penyebab api muncul belum diketahui namun diduga karena rus pendek listrik.
Akibat kejadian tersebut kerugian diperkirakan sebesar Rp500 juta dan tidak ada korban jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Baca juga: Gempa 5,8 SR guncang Pulau Enggano Bengkulu
"Saat kejadian di kedai hanya ada saya dan teman saya. Di dapur ada satu tabung gas 3kg satu tabung gas 12kg," kata Bayu di lokasi kejadian, Selasa.
Baca juga: Api hanguskan dua kafe di Bengkulu
Ia menambahkan bahwa kedai telah dua minggu tidak beroperasi dan pihaknya juga tidak menggunakan kompor.
Kepala Dinas Damkar Kota Bengkulu Saiful Apandi menyebutkan bahwa pihaknya menurunkan sekitar 14 armada dengan 50 orang personil dan dibantu dengan Satpol-PP Kota Bengkulu.
Api berhasil dipadamkan kurang lebih 1,5 jam dan saat ini pihaknya melakukan pendinginan.
Baca juga: 20 orang warga Kota Bengkulu meninggal karena DBD
"Terlambat satu menit bank BCA dan BRI bisa ikut terbakar," ujar Saiful.
Untuk penyebab api muncul belum diketahui namun diduga karena rus pendek listrik.
Akibat kejadian tersebut kerugian diperkirakan sebesar Rp500 juta dan tidak ada korban jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020