Harga gabah kering panen di tingkat petani Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini kembali mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya, diduga karena luas panen padi yang tinggal sedikit.

“Harga gabah kering panen naik karena luas yang panen yang tinggal sedikit,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto dalam keterangannya di Mukomuko, Bengkulu, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu setelah mendapatkan data harga gabah kering panen dari sejumlah kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah Kecamatan Lubuk Pinang dan Air Manjuto.

Harga jual gabah kering panen di tingkat petani di daerah ini mulai mengalami kenaikan pada tanggal 31 Januari 2020 dari sebesar Rp4.700 per kilogram menjadi sebesar Rp5.000 hingga Rp5.800 per kg.

Kemudian sejak beberapa hari terakhir harga jual gabah kering di tingkat petani setempat berkisar Rp5.000 hingga Rp5.800 per kg, naik dibadingkan sebelumnya sebesar Rp4.800 per kg hingga Rp5.600 per kg.

Sugianto mengatakan bahwa sejak dua pekan terakhir luas panen raya tanaman padi sawah milik petani terutama yang berada di dalam daerah irigasi (DI) teknis seperti di lahan persawahan di Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan V Koto dan Air Manjuto semakin sedikit.

Karena luas panen padi milik petani di wilayah ini semakin sedikit sehingga mempengaruhi harga jual gabah kering panen yang menjadi naik dibandingkan sebelumnya.

Ia mengatakan, para petani di sejumlah wilayah di daerah ini sejak Oktober 2019 hingga Maret 2020 memasuki musim tanam (MT) pertama padi sawah.

Ia menyatakan hampir mayoritas petani di daerah ini terutama yang petani setempat yang memiliki lahan persawahan dalam daerah irigasi teknis telah menanam tanaman padi sawah.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020