Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu (UNIB) telah menyelesaikan tugas yang diberikan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk menulis 20 judul buku tentang inovasi desa.
Dosen Fakultas Pertanian UNIB yang merupakan salah satu dari tim penulis, Ridha Rizki Novanda di Bengkulu, Senin mengatakan 20 buku yang ditulis tersebut tidak hanya memuat informasi mengenai desa di Provinsi Bengkulu, melainkan juga desa di daerah lainnya di Indonesia.
Bersama UNIB, Kemendes PDTT juga menunjuk dua universitas lainnya di Indonesia untuk melakukan hal serupa yakni Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Mataram. UNIB sendiri ditunjuk sebagai wakil dari wilayah barat Indonesia.
Tiga kampus pilihan ini masing-masing mengerjakan 20 buku dalam waktu enam bulan, sehingga total buku yang dihasilkan menjadi 60 buku.
"Kerjasama yang dilakukan UNIB dan Kemendesa ialah kerja sama dalam bentuk G to G ata goverment to government, Kemendesa menugaskan UNIB untuk membuat 20 judul buku yang dikerjakan dalam kurun waktu lebih kurang enam dan buku telah selesai di cetak pada awal tahun 2020," kata Ridha.
Ia menambahkan, 20 buku yang ditulis oleh UNIB tersebut ditulis berdasarkan hasil riset, pengumpulan literasi dan hasil observasi lapangan yang dilakukan langsung ke daerah-daerah.
Tim penulis yang berasal dari UNIB terdiri dari delapan dosen yang berasal dari jurusan sosial ekonomi, pertanian dan kesejahteraan masyarakat serta dibantu oleh beberapa asisten penulis.
Penulisan 20 buku ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Ketut Sukiyono, M.ec dengan bidang keilmuan Ekonomi Pertanian.
Sedangkan tujuh dosen lainnya yakni Dr. Ir. Musriyadi Nabiu, MP dengan bidang keilmuan Ekonomi dan Bisnis. Ir. Basuki Sigit Priyono, M.Sc dengan bidang keilmuan Pengembangan Masyarakat. Dr. Ir. Musriyadi Nabiu, MP dengan bidang keilmuan Ekonomi dan Bisnis. Dr. M.
Zulkarnain Yuliarso, SP.,M.Si dengan bidang keilmuan Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan. Septri Widono, SP., M.Si dengan bidang keilmuan Sosial Ekonomi Pertanian. Ir. Nyayu Neti Arianti, Msi dengan bidang keilmuan Pengembangan dan Pembangunan Wilayah Pedesaan.
Selain itu ada juga Yessillia Osira S.Sos., M.P dengan bidang Kesejahteraan Sosial dan Ridha Rizki Novanda, SE, M.Si dengan bidang Agribisnis.
Adapun 20 judul buku yang telah diselesaikan tersebut yakni BUMDes: Pembuatan dan Pengelolaannya. Cara Cepat Buka Usaha di Desa (Buku untuk Partisipan). Cara Cepat Buka Usaha di Desa (Panduan Pelatihan Praktis). Membangun dan Menyejahterakan Desa. Pesona Danau Suro Manggi, Integrasi Embung dan Raga Desa.
Jejak Sukses Desa Membangun BUMDES: Belajar dari BUMDes Mart Sumberejo. Pengembangan Kawasan Geopark Belitung. AGROEDUWISATA GERAGAI Inovasi Tanpa Henti Menggali Potensi. Pembangunan Sosial di KTM Lunanag Silaut. Transmigrasi dan Pembangunan Kawasan Pedesaan
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Klaster Adat dan Sumber Daya Alam
12. Membangun Desa melalui Sinergitas Budaya. Pengembangan Perekonomian Desa (Belajar dari Pemanfaatan Dana Desa Selinsing Dan Sijuk di Belitung). Menuju Desa Mandiri. Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ketapang: Profil dan Prospek Pengembangannya.
Inovasi Desa Membangun: Pemanfaatan Data IDM. Pengembangan Produk Unggulan Desa: Belajar dari KTM Mahalona. Geliat Mesuji Membangun Pertanian. Madiun Membangun Desa dan Keluarga Desa dan Jejak Indeks Desa Membangun 2015-2019.
Sementara itu, ketua tim penulisan buku Prof. Dr. Ir. Ketut Sukiyono, M.ec dalam keterangan tertulisnya mengatakan, komunikasi dan koordinasi yang efektif baik secara internal tim penyusun buku maupun antar institusi yang bekerja sama, menjadikan tujuan penyusunan buku ini dapat tercapai sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
"Kami juga mengharapkan saran dan masukan berbagai pihak yang terkait atas kelemahan dan kekurangan dalam proses maupun hasil kegiatan ini, sehingga hasil akhir kegiatan ini dapat tercapai secara optimal," paparnya.
Ia menambahkan, buku data dan informasi tentang inovasi pembangunan desa dari hasil-hasil kegiatan Program PID dan UKE I di Kemendesa diharapkan menjadi referensi bagi pelaku pembangunan di desa dalam perencanaan pembangunan desa yang lebih baik.
"Tersedianya buku-buku ini juga diharapkan dapat mendukung penyebarluasan informasi mengenai inovasi desa dan perkembangan desa kepada para pelaku pembangunan di desa melalui Pusat Data Desa Indonesia (PDDI) Kemendesa dan stakeholder terkait lainnya," demikian Ketut.