Bandarlampung (ANTARA) - Sebagian warga di Kota Bandarlampung masih menggunakan masker scuba meski penggunaan masker tersebut tidak direkomendasikan, sebab tidak memberikan perlindungan terhadap penularan virus penyebab COVID-19.
Berdasarkan pantauan pada Senin, penggunaan masker scuba oleh masyarakat di Kota Bandarlampung masih banyak ditemukan, mulai dari pengendara kendaraan bermotor, pedagang, hingga masyarakat biasa.
Masyarakat pada umumnya menganggap penggunaan masker scuba telah memberi perlindungan dari paparan COVID-19, dan banyak diantaranya tidak mengerti mengenai spesifikasi bahkan jenis-jenis masker yang aman dan sesuai standar.
"Selama pandemi COVID-19 saya taat menggunakan masker seperti anjuran pemerintah, dan kemarin saya lihat ada rekomendasi tidak menggunakan masker scuba karena tipis, sebenarnya saya pun tidak mengerti yang mana masker scuba," ujar salah seorang pengemudi ojek online, Tulus, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan, dirinya selama ini hanya menggunakan masker kain yang banyak dijual di pasaran, untuk melindungi diri dari paparan COVID-19.
"Saya kurang tahu juga kalau yang saya gunakan jenis masker scuba, sebab saya hanya tahu dua jenis masker yaitu masker kain dan masker medis," ujarnya.
Hal berbeda diungkapkan oleh salah seorang warga Bandarlampung yang berprofesi sebagai juru parkir.
"Sebenarnya masker ini yang paling murah dari pada yang lain, dan saya kurang mengerti apa perbedaannya dari jenis-jenis masker tersebut, dan yang terpenting saya sudah menggunakan masker," ujar Mukhtar.
Menurutnya, seharusnya pemerintah telah memperhatikan mengenai permasalahan tersebut sejak awal pandemi COVID-19 agar masyarakat dapat teredukasi lebih dini.
"Masyarakat sudah terlanjur membeli masker jenis ini, mungkin untuk mengantisipasi terpapar COVID-19 saya akan gunakan satu lapis masker lagi," katanya.
Sejumlah pakar kesehatan dan dokter beberapa hari terakhir tidak merekomendasikan masyarakat mengenakan masker scuba karena tidak memberikan perlindungan terhadap penularan virus penyebab COVID-19.
Menurut para pakar kesehatan ada sejumlah bahan yang dianggap aman untuk melindungi dari paparan COVID-19 yakni bahan sutra atau silk empat lapis bisa menyaring banyak partikel, diikuti chiffon yang merupakan gabungan 90 persen polyster dan 10 persen spandeks, lalu flanel yang terdiri dari 65 persen katun dan 35 persen polyster.