Bengkulu (Antara) - Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengatakan bahwa pers di Indonesia mempunyai utang demokrasi bagi Tanah Air.
"Pers punya hutang demokrasi bagi Indonesia, sebab saat ini sejumlah pemimpin media juga memiliki hasrat politik," katanya di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu saat menjadi narasumber dalam dialog Konvensi Media Massa dengan topik "melahirkan pemimpin bangsa yang hebat `good to great leader`" dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2014.
Menurut kandidat calon presiden yang mengikuti konvensi Partai Demokrat itu saat ini pers Indonesia sudah independen dan bebas.
Namun, dalam kebebasan dan independensi tersebut ada sistem negatif dimana sejumlah pemimpin media yang ada punya ambisi politik.
"Bahkan medianya dikebiri untuk kepentingan politik pemilik media yang bersangkutan," ujarnya.
Menurut Dino hal ini harus diakui dan diperbaiki dimana calon pemimpin yang mempunyai media sendiri memiliki tanggung jawa moral untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
Pers kata dia memiliki tanggung jawab meningkatkan kualitas dan mendewasakan demokrasi Indonesia.
Dahlan Iskan, peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat yang juga menjadi narasumber dalam dialog itu mengatakan siap meningkatkan kualitas demokrasi melalui media massa.
"Saya tidak pernah menutup kesempatan bagi yang lain untuk mengkampanyekan diri di media massa jaringan kami," katanya.
Ia mengatakan peran media penting untuk mendewasakan demokrasi di Tanah Air, dan dalam praktiknya kata dia jangan sampai membuat demokrasi semakin kerdil.
Dalam konvensi media massa yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu, mantan Ketua MK Mahfud MD juga tampil sebagai narasumber.
***1***
(T.KR-RNI/B/T013/T013) 08-02-2014 19:06:24
Pers punya utang terhadap demokrasi Indonesia
Sabtu, 8 Februari 2014 19:06 WIB 2432
Bahkan medianya dikebiri untuk kepentingan politik pemilik media yang bersangkutan..."