Retno belum dapat memastikan kapan lawatan itu akan berlangsung karena kedua pihak masih mempersiapkan kunjungan tersebut.
Namun, Retno menyampaikan persiapan pertemuan kedua pemimpin sudah dimulai, termasuk rencana menggelar pertemuan menteri luar negeri Indonesia dan Jerman dalam format penuh di Jerman pada November 2023.
"Kami masih akan membahas mengenai waktunya kapan, tetapi kami sudah mulai mempersiapkan kunjungan itu sendiri,” tutur Retno dalam transkrip resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Kanselir Scholz saat menghadiri pameran Hannover Messe 2023 di Jerman, April lalu.
Kedua pemimpin melakukan pertemuan bilateral dengan membahas kerja sama investasi dan ekonomi, termasuk pembahasan perundingan perjanjian perdagangan Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Jokowi dan Scholz juga membahas implementasi pendanaan Kerja Sama Transisi Energi yang Adil (JETP), yang tak kunjung terealisasi sejak diluncurkan akhir tahun lalu.
JETP adalah komitmen pendanaan dari negara-negara maju G7, yang beranggotakan AS, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia dan Kanada, ditambah Denmark dan Norwegia, untuk mendukung dekarbonisasi Indonesia dalam sektor energi dengan pendanaan 10 miliar dolar AS (Rp152,46 triliun).
Kunjungan Jokowi ke Jerman juga menghasilkan Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Indonesia juga mengantongi 18 kesepakatan bernilai kurang lebih Rp27,9 triliun di beberapa sektor seperti transisi energi, investasi, inovasi start up.
Ini bakal menjadi kunjungan kedua Scholz ke Indonesia setelah bertemu Jokowi saat menghadiri KTT G20 di Bali pada November 2022.Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News