Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi rencana perombakan kabinet dengan kembali menyatakan bahwa dirinya mengevaluasi kinerja para menteri setiap saat.
"Setiap pekerjaan, setiap yang kerja, semua menteri, kita lihat harian, mingguan, bulanan, itu kita lihat," katanya setelah menghadiri
pelantikan pengurus DPP PAN 2015-2020 dan pembukaan Rakernas I PAN 2015 di Balai Sudirman Jakarta, Rabu malam.
Ia menyatakan pihaknya akan melihat rencana perombakan kabinet itu. "Ya nanti dilihat," katanya, singkat.
Pernyataan tersebut tidak berbeda dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.
"Saya sudah sampaikan bolak-balik, setiap pekerjaan, setiap yang kerja, semua menteri kita lihat harian, mingguan, bulanan, itu kita lihat," katanya.
Dalam sambutan ketika menghadiri acara itu, Presiden menyatakan perlunya persatuan dan kebersamaan antarberbagai pihak untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat.
"Persaingan bukan lagi antarmanusia, tapi antarnegara. Kalau masih ribut sendiri, ramai sendiri, padahal tantangan makin berat," kata Presiden.
Presiden yang mengenakan kemeja batik cokelat berpadu hitam itu menyebutkan tantangan makin berat, terutama bidang ekonomi.
"Ada penguatan dolar AS, nilai tukar rupiah melemah, kondisi keuangan global yang terus menekan dan lainnya," kata Presiden dalam acara yang dihadiri sejumlah pimpinan parpol, baik yang tergabung dalam KIH maupun KMP termasuk Prabowo Subanto.
Menurut Presiden perlu kebersamaan dan persatuan sehingga masalah dapat dihadapi dan diselesaikan bersama.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menghampiri semua pimpinan parpol yang hadir baik dari KIH maupun KMP.
"Saya berbahagia karena KIH dan KMP semuanya hadir bersama dalam acara ini. Ini yang namanya persatuan, kerukunan," katanya.
Presiden menyebutkan pembangunan negara tanpa stabilitas politik dan keamanan maka tidak bisa diharapkan bisa bersaing dengan negara lain.
"Saat ini perlu kebersamaan dan persatuan. Kalau mau tarung lagi nanti tahun 2019 atau pilkada serentak, habis itu kerja lagi untuk rakyat," katanya. ***2***