Jakarta (ANTARA) - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa postur pertahanan Indonesia saat ini makin kokoh yang ditunjukkan dengan kapabilitas dan profesionalitas prajurit TNI yang makin tinggi, serta alat utama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (TNI) makin lengkap dan modern.
"Saya yakin para purnawirawan, sesepuh, dan veteran bersepakat dengan saya bahwa TNI yang kita cintai, kekuatan pertahanan yang kita miliki sekarang ini pada tingkatan yang makin maju dan membanggakan. Postur pertahanan kita makin kokoh," kata SBY dalam sambutannya pada acara gala dinner Dirgahayu TNI 05 Oktober 1946–05 Oktober 2023 di halaman Gedung Kemenhan, Jakarta, Senin malam.
Dengan postur dan kapabilitas itu, SBY yakin TNI bisa mengemban tugas utamanya dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, serta mampu menghadapi ancaman nontradisional yang juga sering dilaksanakan.
Ia berharap di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Yudo Margono saat ini kemampuan dan kesiapan personel TNI terus dikembangkan dan ditingkatkan agar makin ditakuti lawan dan dicintai rakyat.
"Kami yg sudah purnatugas tentu berharap di bawah kepemimpinan para pemimpin di Kemenhan dan jajaran TNI membuat TNI kita makin dicintai rakyat, makin disegani kawan, dan makin ditakuti oleh lawan," ujarnya.
Hal itu mengingat, kata SBY, tantangan dan ancaman makin kompleks, baik di tingkat internasional, di kawasan, maupun di dalam negeri. Untuk itu, upaya dalam membangun kekuatan dan strategi yang tepat bagi TNI perlu terus digencarkan.
"Upaya untuk terus membangun kekuatan TNI, memiliki kebijakan dan strategi yang tepat, serta doktrin yang tepat pula harus terus dilakukan sehingga kapan pun TNI kita siap untuk mengemban tugasnya," katanya.
Sebelumnya, ancaman internasional, yakni serangan udara militer Israel terjadi di Beilt Lahiya di Jalur Gaza, Palestina, yang menyasar Rumah Sakit Indonesia, Sabtu (7/10).
Koresponden kantor berita resmi Palestina WAFA menyebutkan setidaknya satu rudal Israel menghantam Rumah Sakit Indonesia di Beilt Lahiya.
Akibat serangan itu, seorang petugas medis dinyatakan tewas. Serangan tersebut juga melukai sejumlah orang lainnya, bahkan merusak peralatan penting rumah sakit.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza telah beroperasi sejak Desember 2015. Pembangunan RS ini menggunakan dana yang berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia.