"Kami mencoba melakukan intervensi kecil-kecilan menyalurkan bantuan pangan (nonberas) untuk pengendalian kerawanan krisis pangan," kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas (NFA) Nyoto Suwignyo, di Bengkulu, Kamis.
Salah satu tujuannya, untuk mengurangi kerawanan krisis pangan disebabkan oleh perubahan iklim ekstrem seperti El Nino yang membuat beberapa daerah mengalami kekeringan.
"Dan berdampak juga pada penurunan produksi pangan yang tentunya juga hal tersebut harus diwaspadai sebagai pemicu terjadinya rawan pangan," kata dia.
Bantuan nonberas yang disalurkan dalam bentuk satu paket yang didistribusikan mulai 26 Oktober 2023 melalui kantor pos dengan rincian paket terdiri dari kornet, sarden kaleng, bihun jagung, garam, kacang hijau, dan minyak goreng.
Pemberian 8.458 bantuan pangan nasional tersebut, juga sudah berdasarkan data Percepatan Penyasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Nasional (P3KE).
Fokus penyaluran bagi masyarakat Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara, dua daerah dari 10 kabupaten dan kota yang mayoritas masyarakatnya terdampak El Nino. Rincian penyalurannya, yakni untuk Kabupaten Bengkulu Utara dibagikan ke 2.973 KK dan Kota Bengkulu 5.485 KK.
Sekretaris Provinsi Bengkulu Isnan Fajri mengatakan, meski hanya Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu yang terdampak secara nasional oleh kondisi El Nino ini, pemberian bantuan juga dapat contoh kabupaten lainnya.
"Tentunya dengan terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap masyarakat yang benar-benar terdampak akibat El Nino. Bantuan langsung diberikan sembako dari Badan Pangan Nasional, sasaran masyarakat ada 8.000 lebih penerima," kata Isnan.