Georgia dan skenario Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
Senin, 1 Juli 2024 7:14 WIB 718
Saat itu, Garuda Muda menumbangkan Australia 1-0, lalu mengalahkan Korea Selatan yang berperingkat 22 dalam perempat final.
Kini, Indonesia menghadapi tim-tim senior yang memiliki materi sama sekali berbeda dengan tim U23 mereka. Tim-tim ini kebanyakan diperkuat pemain-pemain mumpuni yang di antaranya bintang-bintang sepak bola Asia.
Dalam skuad Jepang saja ada Ayase Ueda dari Feyenoord, Ritsu Doan dari FC Freiburg, dan Keito Nakamura dari Stade de Reims. Ketiganya sudah menciptakan total 11 gol untuk Jepang.
Di Australia ada Harry Souttar yang menjadi bek andalan Leicester City, sedangkan di Arab Saudi ada Salem Al-Dawsari yang mencetak gol pada Piala Dunia 2018 dan 2022 termasuk ke gawang Argentina dan Meksiko di Qatar dua tahun lalu.
Secara matematis Indonesia menghadapi 10 laga sulit. Tapi waktu dua bulan sebelum pertandingan pertama putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 5 September, adalah waktu yang cukup untuk mementahkan hitungan matematis itu.
Caranya, dengan mengkonsolidasikan kekuatan, termasuk memilih pemain yang tepat, menggembleng mentalnya, dan menyempurnakan keterampilan mereka.
Indonesia juga mesti memanfaatkan betul lima laga kandang, sambil mencuri poin dari lima laga tandang. Dengan cara begitu, finis dua besar bukan hal mustahil.
Kalaupun tidak begitu, finis urutan ketiga atau keempat sudah sangat masuk akal, apalagi jika target itu dicapai sambil mencuri poin dari Jepang, Australia dan Arab Saudi.
Poin yang didapatkan dari tim-tim kuat itu adalah bukan sekadar poin karena juga titik yang bisa menambah kepercayaan diri untuk menjalani babak-babak berikutnya, ketika saat itu Garuda menjadi semakin matang, padu dan kuat, dengan lawan-lawan yang sudah tak lagi jomplang kekuatannya.
Itu semua memang tak mudah, tapi tak ada yang mustahil dalam sepak bola, termasuk jika pasukan Shin Tae-yong memasang target finis dua besar. Bung Karno bilang "gantungkanlah cita-citamu setinggi langit", maka tak ada salahnya memasang target tinggi.
Yang pasti perlu ada kunci untuk mencapai hal itu, dan salah satu kuncinya adalah mengimitasi semangat bertarung Georgia dalam Euro 2024 atau Garuda Muda kala menciptakan rangkaian kejutan dalam Piala Asia U23 2024, yakni bertarung tanpa mengenal rasa takut.
Itulah yang selalu ditekankan oleh Willy Sagnol kepada Georgia.