Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa pada 2025 telah menganggarkan dana dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk alokasi vaksin rabies sebanyak 1,5 ribu dosis.
"Untuk vaksin rabies dari APBD Kota Bengkulu untuk 2025 dianggarkan 1500 dosis," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu Henny Kusuma Dewi saat dihubungi via telpon di Bengkulu, Sabtu.
Ia menyebutkan, alokasi vaksin tersebut dilakukan guna mencegah adanya kasus rabies yang menyerang masyarakat yang ada di Kota Bengkulu.
Untuk itu, hewan peliharaan yang ada di Kota Bengkulu seperti anjing, kucing dan lainnya akan diberikan suntik rabies secara berkala agar tidak menyebarkan gigitan rabies ke manusia.
Hal tersebut dilakukan, sebab Pemkot Bengkulu berkomitmen bahwa pada 2030 di wilayah tersebut bebas penyakit rabies yang menyerang manusia akibat gigitan hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan lainnya, sebab, rabies merupakan salah satu masalah serius bagi daerah yang memiliki populasi hewan peliharaan yang tinggi.
Oleh karena itu, Pemkot Bengkulu terus melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan guna menghindari masyarakat dari penyebaran penyakit rabies.
"Kami mengajak seluruh pemilik hewan peliharaan untuk proaktif dalam memvaksin hewan mereka, demi mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini," ujar dia.
Terang Henny, rabies tidak hanya menyerang dan membahayakan bagi hewan peliharaan, tetapi juga bagi manusia sebab dapat menyebabkan kematian.
Dengan target Kota Bengkulu bebas rabies pada 2030, untuk itu pemerintah mengajak seluruh masyarakat mensukseskan program tersebut untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan mereka.
"Diharapkan, melalui kerja sama yang baik, Bengkulu dapat menjadi contoh daerah lain di Sumatera dalam menanggulangi rabies dan melindungi kesehatan masyarakat," katanya.
Diketahui, untuk vaksin rabies dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Bengkulu pada 2024 yaitu 750 dosis dan 250 dosis lainnya telah digunakan.