Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu menerangkan bahwa pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) tahun ajaran 2025 dilakukan secara daring atau online dan saat ini tidak ditemukan adanya kendala.
"Hari ini kita sudah melaksanakan seleksi penerimaan murid baru untuk tingkat SMP dengan tiga jalur yaitu prestasi, afirmasi dan mutasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu Ilham Putra di Bengkulu, Senin.
Ia menyebut bahwa tiga jalur tersebut, untuk jalur prestasi dilakukan secara daring dan anak-anak dapat mengunggah piagam-piagam atau penghargaan ke dalam sistem aplikasi.
Untuk afirmasi, mutasi atau perpindahan orang tua juga dilakukan secara luring yaitu dengan mendatangi sekolah yang berada di sekitar lokasi tempat tinggal.
Pelaksanaan SPMB dilakukan secara daring sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan sistem penerimaan yang lebih efisien, transparan, dan terbebas dari praktik kecurangan ataupun intervensi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, Dinas Dikbud Kota Bengkulu mengimbau seluruh orang tua yang akan memasukkan anaknya SMP untuk memantau situs resmi Dinas Pendidikan terkait jadwal penerimaan murid baru (SPMB) 2025.
Hal tersebut dilakukan guna menghindari terjadinya salah informasi ataupun hal-hal lainnya yang tidak diinginkan, sebab untuk proses pendaftaran dimulai pada 23 Juni 2025 dan berlangsung hingga akhir bulan.
Lanjut Ilham, melalui situs resmi milik Dinas Dikbud Kota Bengkulu, nantinya akan diinformasikan terkait informasi lebih lanjut mengenai teknis dari pelaksanaan maupun juga persyaratan di masing-masing jalur penerimaan diumumkan melalui website resmi Dinas Pendidikan dan juga media sosial resmi milik sekolah penyelenggara.
Diketahui, pada sistem SPMB 2025 tingkat SMP terdapat empat jalur yaitu zonasi atau domisili 40 persen yang sebelumnya 50 persen, jalur afirmasi 20 persen yang sebelumnya 15 persen, jalur prestasi 35 persen yang sebelumnya 30 persen, dan jalur pindah orang tua atau mutasi lima persen.
Selain itu, Ilham menegaskan bahwa pada SPMB tingkat sekolah menengah pertama (SMP) telah tidak ada lagi sekolah favorit di wilayah tersebut.